Kabupaten Malang, Bhirawa
Itensitas hujan tinggi di wilayah Kabupaten Malang, hal ini membuat beberapa daerah di wilayah tersebut terjadi bencana banjir dan tanah longsor.
Dan bencana itu tidak hanya merusak infrastruktur jalan desa maupun kabupaten saja, namun juga merusak jalan nasional. Salah satunya adalah ruas jalan Jalur Lintas Selatan (JLS) Kelok 9, di wilayah Desa Sumberoto, Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang mengalami kerusakan retak dan longsor, serta putus sepanjang puluhan meter, pada Rabu (11/11), pukul 03.00 WIB.
Sehingga dengan adanya kerusakan jalur JLS tersebut, maka Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga (DPUBM) Kabupaten Malang akan melaporkan kejadian itu kepada Perencana dan Pengawasan Jalan Nasioanal (P2JN) guna menindaklanjuti pembenahan Jalan Nasional tersebut.
“Kami sudah melaporkan kerusakan jalur JLS itu kepada P2JN, akibat diguyur hujan lebat, yang mengakibatkan keretakan jalan, penahan dinding jalan longsor, dan juga mengakibatkan jalan putus sepanjang puluhan meter,” terang Kepala DPUBM Kabupaten Malang Khairul Isnaidi Kusuma, Rabu (11/12), saat dihubungi melalui telepon selulernya.
Dia menegaskan, dirinya tidak berani berstatement terlalu jauh, karena hal itu kewenangan P2JN. Namun, berdasarkan informasi dari P2JN, bahwa mereka pada hari ini sedang berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)untuk melakukan assessment atau analisa tingkat kerusakan jalan dan akan segera dilakukan tindakan penanganan.
Sehingga setelah dilakukan assesment, maka akan diketahui tingkat kerusakan, seperti berapa panjang jalan yang rusak, lebarnya berapa, kedalamnya berepa neter, dan juga berapa meter bangunan dinding jalan yang longsor.
“Untuk itu, pihaknya menunggu hasil assesment dari P2JN, karena jalur JLS tersebut merupakan proyek nasional. Sehingga ketika terjadi kerusakan pada jalan itu, maka DPUBM melaporkan kepada P2JN,” ujar Khairul atau biasa dipanggil Oong.
Sementar itu, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang Sadono Irawan mengatakan, kerusakan jalan JLS di wilayah Desa Sumberoto, Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang, cukup parah. Karena jalan itu terjadi keretakan dan longsor pada badan jalan.
Sehingga akses utama jalur JLS tertutup total dan tidak bisa di lewati kendaraan baik itu roda dua maupun roda empat. Meski kerusakan jalan JLS cukup parah, namun tidak ada korban jiwa ataupun luka.
Sehingga dengan kejadian tersebut, maka pihaknya melakukan upaya untuk berkoordinasi dan kaji cepat, memberi tanda peringatan (police line) pada jalur atau lokasi yang membahayakan pada jalur yang tidak bisa dilewat kendaraan
“Kami pun juga berkoordinasi dengan DPUBM Kabupaten Malang atas kejadian itu, sehingga DPUBM melaporkan kejadian tersebut kepada P2JN, guna untuk menindaklanjuti pembenahan jalan nasional. Sebab, jalur JLS itu selain sebagai akses jalan masyarakat desa setempat, juga sebagai akses jalan wisatawan menuju wisata pantai,” terangnya.
Perlu diketahui, bencana banjir dan tanah longsor yang menejang enam kecamatan di wilayah Kabupaten Malang pada beberapa waktu lalu, telah merusakan 12 jembatan, hanya 4 jembatan yang kategori rusak berat, sisanya hanya perbaikan pada Duiker Jembatan atau jembatan yang dibangun di atas saluran air atau drainase dan berfungsi sebagai pembatas jembatan dengan pinggir got, sungai, atau irigasi. Sedangkan untuk memperbaiki jabatan itu membutuhkan dana sebesar Rp20 miliar, dan itu akan dimasukkan anggaran di 2025 nanti.
“Untuk membangun kembali jembatan yang mengalami kerusakan akibat bencana harus melalui perencanaan, karena menggunakan Dana Bantuan Tidak Terduga (BTT) melalui DPUBM Kabupaten Malang,” kata Bupati Malang HM Sanusi. [cyn.dre]