25 C
Sidoarjo
Monday, December 8, 2025
spot_img

Inovasi Ramah Lingkungan: Pelatihan Pengolahan Minyak Jelantah Menjadi Lilin Aroma Terapi di Kelurahan Balongsari Surabaya


Surabaya, Bhirawa
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat merupakan wujud nyata peran mahasiswa dalam menjawab berbagai persoalan sosial dan lingkungan yang dihadapi masyarakat. Salah satu isu lingkungan yang masih kerap dianggap sepele, namun berdampak besar, adalah pengelolaan limbah minyak jelantah. Minyak bekas pakai ini sering dibuang sembarangan ke saluran air atau tanah, tanpa disadari dapat merusak lingkungan dan mencemari sumber air. Melihat kondisi tersebut, pelatihan pengolahan minyak jelantah menjadi lilin aroma terapi di Kelurahan Balongsari, Surabaya, menjadi langkah inovatif yang patut diapresiasi.

Minyak jelantah selama ini masih dianggap limbah tak bernilai. Padahal, jika dibuang secara sembarangan, minyak ini dapat menyumbat saluran air, mencemari tanah, serta mengganggu ekosistem perairan. Data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menunjukkan bahwa satu liter minyak jelantah dapat mencemari hingga satu juta liter air bersih. Oleh karena itu, pemanfaatan kembali minyak jelantah menjadi produk yang bernilai guna tidak hanya membantu mengurangi pencemaran, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat.

Melalui pelatihan ini, Pelaku Kegiatan Ekonomi Kelurahan Balongsari diberikan edukasi mengenai bahaya limbah minyak jelantah sekaligus keterampilan praktis untuk mengolahnya menjadi lilin aroma terapi. Proses pengolahannya pun relatif sederhana, dimulai dari penyaringan minyak jelantah untuk menghilangkan kotoran, proses pemurnian, pencampuran dengan stearic acid, pewarna dan esens aroma, hingga tahap pencetakan lilin. Hasil akhirnya adalah lilin aroma terapi yang tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga memiliki nilai estetika dan ekonomis.

Berita Terkait :  Perusuh dan Pembakar Gedung DPRD Kabupaten Blitar Disanksi Sosial

Pelibatan Ibu Dewi Selaku salah satu Penggiat Ekonomi Lokal dalam pelatihan ini menjadi poin penting keberhasilan program. Iaa tidak hanya memperoleh keterampilan baru, tetapi juga melihat langsung peluang usaha yang dapat dikembangkan dari produk lilin aroma terapi. Produk ini memiliki pangsa pasar yang cukup luas, mulai dari kebutuhan relaksasi rumah tangga, souvenir, hingga oleh-oleh khas berbasis eco-product. Dengan pengemasan yang menarik, lilin aroma terapi berbahan minyak jelantah berpotensi menjadi produk unggulan UMKM Kelurahan Balongsari.

Dampak ekonomi dari kegiatan ini pun mulai terlihat. Ibu Dewi sudah mencoba memproduksi lilin secara mandiri dan memasarkannya melalui media sosial. Selain menambah penghasilan keluarga, kegiatan ini juga menumbuhkan kesadaran kolektif tentang pentingnya pengelolaan limbah berbasis ekonomi sirkular. Limbah tidak lagi dipandang sebagai masalah semata, melainkan sebagai peluang.

Sebagai mahasiswa yang terlibat langsung dalam kegiatan pengabdian masyarakat, saya menyaksikan antusiasme Pelaku Kegiatan Ekonomi terhadap program ini. Pelatihan ini membuktikan bahwa inovasi ramah lingkungan tidak harus berbasis teknologi tinggi, tetapi dapat dimulai dari solusi sederhana yang dekat dengan kehidupan sehari-hari. Ketika masyarakat diberikan ruang untuk belajar, mencoba, dan berinovasi, perubahan positif pun dapat tercipta.

Ke depan, program semacam ini perlu mendapatkan dukungan lebih luas dari pemerintah daerah dan berbagai pihak terkait. Pendampingan berkelanjutan, bantuan peralatan, hingga akses pemasaran akan sangat membantu agar produk lilin aroma terapi berbahan minyak jelantah ini mampu bersaing di pasar yang lebih luas. Dengan demikian, Kelurahan Balongsari dapat menjadi contoh kawasan yang berhasil mengolah limbah menjadi sumber daya bernilai.

Berita Terkait :  Polres Tulungagung Gelar Operasi Keselamatan Sebelum Ramadan dan Idul Fitri

Pelatihan pengolahan minyak jelantah menjadi lilin aroma terapi bukan sekadar kegiatan seremonial, tetapi merupakan langkah konkret menuju lingkungan yang lebih bersih, ekonomi masyarakat yang lebih mandiri, serta masa depan kota yang lebih berkelanjutan. Inovasi kecil dari tingkat kelurahan ini layak menjadi inspirasi bagi wilayah lain di Surabaya, bahkan Indonesia. [why]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru