33 C
Sidoarjo
Friday, December 5, 2025
spot_img

Inflasi September 2025 Tercatat 2,53 Persen, Dominasi Kenaikan Harga Pangan


Surabaya, Bhirawa
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Timur mencatat laju inflasi tahunan (year-on-year/y-on-y) pada September 2025 sebesar 2,53 persen, dengan kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 106,21 pada September 2024 menjadi 108,90 pada September 2025.

Statistisi Ahli Madya BPS Provinsi Jawa Timur, Debora Sulistya Rini menjelaskan bahwa secara bulanan (month-to-month/m-to-m) inflasi mencapai 0,23 persen, sedangkan secara tahun kalender (year-to-date/y-to-d) inflasi tercatat 1,67 persen.

“Inflasi y-on-y pada September 2025 terjadi karena adanya kenaikan harga di sebagian besar kelompok pengeluaran, terutama kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 4,36 persen, serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya yang melonjak hingga 11,09 persen,” terang Zukipli.

Kelompok lain yang turut menyumbang inflasi yakni pakaian dan alas kaki (0,80 persen), perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga (1,33 persen), perlengkapan dan pemeliharaan rutin rumah tangga (0,45 persen), kesehatan (2,12 persen), transportasi (0,05 persen), rekreasi, olahraga dan budaya (1,16 persen), pendidikan (1,71 persen), serta penyediaan makanan dan minuman/restoran (1,76 persen).

Sementara itu, satu-satunya kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi adalah informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,54 persen.

Beberapa komoditas yang dominan memberikan andil inflasi y-on-y di Jawa Timur antara lain emas perhiasan, beras, daging ayam ras, bawang merah, bahan bakar rumah tangga, minyak goreng, telur ayam ras, nasi dengan lauk, rokok kretek mesin (SKM), kopi bubuk, santan jadi, kelapa, mobil, cabai merah, hingga biaya pendidikan.

Berita Terkait :  Gandeng Gapeknas, Disperindag Surabaya Beri Pelatihan Gratis Tukang Bangunan

Sedangkan komoditas yang memberikan sumbangan deflasi antara lain angkutan udara, bawang putih, bensin, telepon seluler, cabai rawit, ikan mujair, pisang, kentang, daun bawang, dan laptop/notebook.

Untuk inflasi bulanan (m-to-m), komoditas penyumbang terbesar adalah daging ayam ras, emas perhiasan, dan rokok kretek mesin, sedangkan deflasi didorong oleh bawang merah, angkutan udara, dan tomat.

Zukipli menambahkan, inflasi y-on-y pada September 2025 terjadi di seluruh 11 kota IHK di Jawa Timur. Inflasi tertinggi tercatat di Banyuwangi sebesar 3,22 persen dengan IHK 109,89, sedangkan inflasi terendah terjadi di Kabupaten Gresik sebesar 2,03 persen dengan IHK 107,00.

“Secara umum, perkembangan harga di Jawa Timur pada September 2025 dipengaruhi oleh kenaikan harga kebutuhan pokok, energi rumah tangga, serta lonjakan harga pada kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya,” pungkas Zukipli. [rac.gat]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru