26 C
Sidoarjo
Friday, December 5, 2025
spot_img

Inflasi Kota Kediri Oktober 2025, Terpengaruh Harga Emas dan Pangan

Kota Kediri, Bhirawa
Kenaikan harga emas perhiasan dan telur ayam ras membuat inflasi Kota Kediri naik jadi 0,40 persen pada Oktober 2025. Angka ini lebih tinggi dibanding inflasi September lalu yang sebesar 0,32 persen.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Kediri, Emil Wahyudiono menjelaskan bahwa inflasi ini terutama dipicu oleh kenaikan harga pada kelompok Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya, serta Makanan, Minuman, dan Tembakau.

“Kenaikan harga emas perhiasan menjadi pendorong utama inflasi bulan ini, diikuti oleh kenaikan harga telur ayam ras dan cabai merah yang cukup signifikan di pasar,” ungkap Emil, Selasa (4/11).

Berdasarkan hasil pemantauan BPS, emas perhiasan memberikan andil inflasi terbesar sebesar 13,85 persen atau 0,25 poin persentase, diikuti telur ayam ras sebesar 7,46 persen atau 0,07 poin persentase, serta cabai merah dengan 9,03 persen atau 0,04 poin persentase. Komoditas lain yang juga menyumbang inflasi yakni apel (0,02 poin) dan daging ayam ras (0,02 poin).

Di sisi lain, sejumlah komoditas mengalami penurunan harga sehingga menahan laju inflasi, antara lain cabai rawit turun 11,22 persen (-0,03 poin), alpukat turun 25,08 persen (-0,01 poin), jagung manis turun 7,49 persen (-0,01 poin), dan semangka turun 11,89 persen (-0,01 poin).

Secara spasial, inflasi bulanan Kota Kediri sebesar 0,40 persen lebih tinggi dibandingkan rata-rata inflasi Provinsi Jawa Timur (0,30 persen) dan inflasi nasional (0,28 persen).

Berita Terkait :  KAI Buka Rekrutmen Eksternal untuk Lulusan SLTA, D3, dan D4/S1

Adapun secara tahunan (year-on-year/yoy), inflasi Kota Kediri tercatat 2,68 persen, masih berada dalam kisaran sasaran inflasi nasional 2025 sebesar 2,5 ± 1 persen. Sementara inflasi tahun kalender (year-to-date/ytd) mencapai 1,98 persen, lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 0,50 persen.

Emil menegaskan bahwa kondisi inflasi di Kota Kediri hingga Oktober 2025 masih tergolong terkendali. Namun, ia mengingatkan adanya beberapa potensi tekanan harga yang perlu diwaspadai.

“Kami akan terus memantau dan berkoordinasi dengan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) untuk menjaga stabilitas harga pangan dan melindungi daya beli masyarakat,” pungkasnya.(van,nov.ca)

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru