Dindik Jatim, Bhirawa
Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim perkuat digitalisasi pembelajaran yang menyasar jenjang SMK. Langkah ini diwujudkan dengan menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Pemanfaatan Bantuan Pemerintah Sarana Digitalisasi Pembelajaran Jenjang SMK Tahun 2025 Tahap 5 yang digelar pada 24-26 September ini.
Kegiatan yang digelar Direktorat SMK Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah ini dihadiri Staf Ahli Menteri Bidang Teknologi, Ir. Moch. Abduh, MS.Ed, Ph.D, dan Inspektur Satu Irjen Kemendikdasmen, Subiyantoro.
Peserta kegiatan ini berasal dari para guru sekolah penerima bantuan perangkat digitalisasi pembelajaran. Mereka mendapatkan arahan teknis terkait pemanfaatan sarana digital untuk mendukung proses belajar mengajar yang lebih efektif, interaktif, dan relevan dengan tuntutan zaman.
Kegiatan Bimtek ini juga merupakan tindak lanjut dari program pemerintah pusat dalam mendukung Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, khususnya dalam bidang pembangunan sumber daya manusia, sains, teknologi, dan pendidikan.
Staf Ahli Menteri Bidang Teknologi, Ir. Moch. Abduh, MS.Ed, Ph.D, menyampaikan digitalisasi pembelajaran sejalan dengan kebijakan Deep Learning sebagai salah satu strategi penting dalam meningkatkan mutu pendidikan nasional.
“Kebijakan deep learning dan digitalisasi pembelajaran adalah strategi penting untuk mewujudkan pendidikan bermutu bagi semua. Dengan pemanfaatan sarana digitalisasi, sekolah diharapkan mampu mengembangkan model pembelajaran yang adaptif, interaktif, dan relevan dengan tuntutan zaman,” jelas Abduh.
Abduh menambahkan, pemerintah mendorong sekolah-sekolah agar tidak hanya sekadar menggunakan perangkat digital, tetapi juga mampu menciptakan inovasi pembelajaran berbasis teknologi. Dengan demikian, peserta didik akan terbiasa dengan ekosistem digital yang mendukung kreativitas dan kolaborasi.
Sementara itu, Kadindik Jatim, Aries Agung Paewai, menyebut bahwa digitalisasi merupakan kunci menuju pendidikan bermutu di Jawa Timur. Aries menekankan guru harus mampu menjadi tenaga pendidik yang adaptif, inovatif, dan menguasai teknologi agar proses pembelajaran semakin bermakna.
“Tenaga pendidik yang hebat adalah guru yang adaptif dan mampu mengaplikasikan teknologi dalam pembelajaran. Mari kita manfaatkan teknologi dengan optimis, agar Jawa Timur dapat menjadi barometer pemanfaatan teknologi di dunia pendidikan,” ujar Aries.
Lebih lanjut, Aries menegaskan bahwa Jawa Timur siap menjadi pionir dalam penerapan digitalisasi pendidikan. Ia meyakini, pemanfaatan teknologi akan membuka peluang bagi siswa untuk lebih kreatif, kritis, dan siap menghadapi persaingan global.
Agar implementasi Digitalisasi Pembelajaran berjalan optimal, Inspektur Satu Irjen Kemendikdasmen, Subiyantoro, mengingatkan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam pemanfaatan bantuan sarana digitalisasi. Menurutnya, setiap perangkat yang diberikan pemerintah harus benar-benar dimanfaatkan untuk meningkatkan mutu pembelajaran, bukan sekadar formalitas.
Ditambahkan Kabid PPSMK Dindik Jatim, Anny Saulina, menegaskan komitmen Jawa Timur untuk menindaklanjuti hasil Bimtek dengan program konkret di lapangan. Guru-guru peserta Bimtek nantinya akan melaporkan implementasi dan hasil pendampingan yang telah dilakukan, sehingga manfaat program dapat dirasakan secara nyata di sekolah masing-masing.
Acara Bimtek berlangsung interaktif, dengan sesi presentasi, diskusi, hingga praktik langsung terkait pemanfaatan perangkat digital untuk pembelajaran. Para guru penerima bantuan tampak antusias mengikuti kegiatan, karena materi yang diberikan sangat relevan dengan kebutuhan pembelajaran masa kini.
Melalui kegiatan ini, diharapkan sekolah-sekolah di Jawa Timur semakin siap menyongsong era digital. Dengan guru yang adaptif, teknologi yang tepat guna, serta dukungan kebijakan pemerintah, Jawa Timur optimis dapat mewujudkan pendidikan bermutu yang menjadi teladan bagi provinsi lain di Indonesia. [ina.wwn]


