Surabaya, Bhirawa
Dampak demo dan pembakaran hingga kerusuhan yang meluas, hingga terbit himbauan pembelajaran sacara Daring (Dalam Jaringan) dari Pemerintah Pusat hingga Pemerintah Daerah, telah diantisipasi SMA Muhammadiyah 2 (Smamda) Surabaya dengan perangkat IT lengkap dan wifi sehingga para guru selalu siap. Sedangkan para siswa juga dihimbau untuk tidak keluar rumah.
Menurut Wakil Kepala (Waka) Sekolah Bidang Kurikulum SMA Muhammadiyah 2 Surabaya, Ustadz Syuhada Ishak Abilio Gomes SPi MPdI, pertama dari surat himbauan dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan dilanjut dengan Surat Cabang Dinas (Cabdin), serta surat dari Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah dan pimpinan daerah Kota Surabaya yang menghimbau, mulai Hari Senin (1/9) sampai Kamis (4/9) sekolah menyelenggarakan Pembelajaran Daring (Dalam Jaringan) atau online.
Ustadz Gomes-sapaan akrab Waka Bidang Kurikulum, maka para siswa belajar dari rumah, sedangkan untuk para guru dan karyawan di Smamda 2 Surabaya tetap berada di sekolah, dari dasar surat himbauan itulah karena ada situasi kondisi gejolak yang mencekam di Surabaya sehingga pemerintah dan PP Muhammadiyah mengeluarkan instruksi agar pembelajaran digelar secara Daring.
“Dari PP Muhammadiyah memberikan instruksi Pembelajaran Daring digelar tanggal 1 hingga 4 September, tetapi instruksi dari pemerintah provinsi batas waktunya tidak ada atau tidak dibatasi, jadi melihat situasi perkembangan di Kota Surabaya,” kata Ustadz Gomes, saat ditemui di sela-sela mengajar Mata Pelajaran Biologi secara Daring.
Ketika ditanyakan, apakah pembelajaran Daring ini waktunya dibatasi, Ustadz Gomes mengatakan, Alhamdulillah di Smamda Surabaya jam pembelajarannya seperti biasa, jadi jam 06. 30 WIB para siswa salat dhuha di rumah masing-masing, sedangkan para guru salat dhuha di sekolah, kemudian jam 07.00 WIB mulai Daring sampai nanti jam 11. 30 WIB yakni , jam keenam, kemudian para siswa salat dzuhur. Setelah salat dzuhur, pada jam 12.30 WIB mulai Daring lagi hingga berakhir pada jam 15.10 WIB.
“Jadi proses pembelajarannya secara Daring masuk seperti biasa, jadi tidak ada perubahan jam atau mengurangi jam pelajaran para siswa,” jelas Ustadz Gomes.
Sementara itu, untuk mendukung proses pembelajaran secara Daring, Ustadz Gomes menjelaskan, untuk jaringan internet dan wifi ataupun dengan versi yang lain, Alhamdulillah untuk perlengkapannya sudah disiapkan sejak dahulu. Jadi sebelum ada Pandemi Covid memang Smamda Surabaya sudah mempersiapkan sejak dulu. Karena Smamda Surabaya pembelajaran dan ujian secara CVT. Pada proses pembelajaran teman-teman guru sudah menggunakan IT dan LMS.
“Sehingga para pengajar tidak kaget ketika ada kejadian-kejadian atau situasi-situasi yang memang mengharuskan proses pembelajaran secara Daring atau dari rumah, karena memang sejak dahulu telah dipersiapkan perangkat IT-nya,” tandas Ustadz Gomer.
Sementara terkait adanya himbauan agar para siswa Smamda Surabaya tidak keluar rumah pada malam hari. Ustadz Gomes menegaskan, semua wali kelas telah menghimbau kepada para orang tua siswa untuk menjaga dan mengawasi anak-anaknya, serta mendampingi sejak pembelajaran hingga malam hari agar tidak keluar rumah.
“Atau juga para bapak dan ibu guru yang mengajar, saat para siswa belajar juga menghimbau dan memberikan motivasi supaya tidak keluar dari rumah, bahkan pada malam hari juga tidak boleh pergi kemana-mana. Cukup tinggal di rumah saja. Itulah antisipasi dan motivasi untuk para siswa dari para guru. Jadi semua mempunyai kepedulian agar menjaga diri masing-masing,” tegas Ustadz Gomes. [fen.wwn]


