Sekda Tri Hariadi saat memasangkan helm baru pada pengendara sepeda motor saat aksi simpatik, Rabu (17/9).
Pemkab Tulungagung, Bhirawa.
Sekda Tulungagung, Tri Hariadi, membagi-bagikan helm, coklat dan gantungan kunci pada pengendara kendaraan bermotor di jalan depan Kantor Bupati Tulungagung, Rabu (17/9). Aksi simpatik ini dilakukan memperingati Hari Perhubungan Nasional tahun 2025.
“Kegiatan saat ini untuk mengedukasi masyarakat khususnya pengguna jalan tentang keselamatan berkendara,” ujar Sekda Tri Hariadi usai aksi simpatik tersebut.
Menurut dia, aksi simpatik yang dilakukan Dinas Perhubungan Kabupaten Tulungagung bersama Satlantas Polres Tulungagung serta Jasa Raharja itu juga untuk menjaga keselamatan sesama pengguna jalan.
“Jadi tidak hanya untuk diri sendiri, tetapi pada pengguna jalan lainnya. Harus merasa peduli dengan sesama pengguna jalan,” tuturnya.
Sekda Tri Hariadi selanjutnya berharap semua OPD di lingkup Pemkab Tulungagung untuk ikut menyosialisasikan dan mengenalkan Hari Perhubungan Nasional. Terutama sebagai penanda untuk terus menjaga diri dan keselamatan orang lain saat berkendara di jalan.
“Dengan menggunakan helm SNI yang benar akan menjaga diri saat berlalulintas di jalan. Ini pentingnya edukasi pada masyarakat,” paparnya.
Hal yang sama dikatakan Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Tulungagung, Iswahyudi. Aksi simpatik dilakukan dalam rangka Hari Perhubungan Nasional yang dperingati setiap tanggal 17 September 2025.
Ia membeberkan dalam aksi simpatik, Dinas Perhubungan Kabupaten Tulunggaung bersama Satlantas Polres Tulungagung dan Jasa Raharja tidak hanya membagikan sejumlah helm bagi pengendara kendaraan sepeda motor, tetapi juga coklat dan gantungan kunci.
“Di gantungan kunci terselip pesan tentang keselamatan berlalulintas. Ini semua diharapkan dapat menekan angka kecelakaan di jalan,” katanya.
Iswahyudi selanjutnya mengungkapkan aksi simpatik dilakukan di jalan depan Kantor Bupati Tulungagung karena ada traffic ligh yang berfasilitas pengeras suara. “Jadi dalam aksi simpatik ini juga ada edukasi yang disampaikan lewat pengeras suara di traffic light,” terangnya.
Dalam aksi simpatik itu juga dibeber baliho yang bertuliskan ajakan untuk membudayakan tertib berlalulintas dan mengutamakan keselamatan. Masalahnya, akibat kecelakaan di jalan, kurang lebih 14 orang meninggal dunia per hari di wilayah Jawa Timur. (wed.hel)


