Petugas patroli pengamanan jaringan tower transmisi saat berikan edukasi kepada pemain layang-layang yang ditemukan bermain dekat dengan area jaringan.
Surabaya, Bhirawa.
Bermain layang-layang menjadi aktivitas yang menyenangkan untuk anak-anak bersama dengan orangtuanya. Tanpa bermaksud melarang aktivitas bermain layang-layang, petugas patroli pengamanan jaringan tower transmisi ini terus berikan edukasi kepada pemain layang-layang yang ditemukan bermain dekat dengan area jaringan.
General Manager PLN Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Timur dan Bali (UIT JBM), Amiruddin mengungkapkan edukasi yang diberikan petugas ini perlu dilakukan selain untuk memastikan jaringan tower transmisi aman dalam menyalurkan listrik juga untuk keselamatan pemainnya.
“Tentu edukasi yang terus kami berikan, agar pemain layang-layang ini bemain di tempat yang aman, dan jauh dari jaringan transmisi, karena membahayakan dirinya sendiri jika layang-layang ini mengenai penghantarpenghantar,” terangnya, Kamis (25/7).
Amiruddin menambahkan, patroli petugas dilakukan PLN UPT (Unit Pelaksana Transmisi) Madiun bersama dengan ULTG (Unit Layanan Transmisi dan Gardu Induk) Babat dengan menyisir jaringan transmisi line Ngimbang-Mliwang hingga ke line Tuban-Kerek.
“Memasuki tahun ajaran baru, kebiasaan bermain anak-anak setelah libur panjang masih terbawa, bermain di sore hari setelah pagi harinya sekolah. Petugas mendapati beberapa pemain anak-anak didampingi orangtuanya bermain layang-layang di jalur jaringan, sehingga petugas menghampiri dan mengedukasi juga segera menurunkan layangan yang diterbangkan terlalu dekat dengan kabel listrik,” jelasnya.
Menurut Amiruddin, selama edukasi diberikan petugas PLN, masyarakat menyambut baik sosialisasi diberikan, bahkan membantu tim PLN mengamankan 4 buah layang-layang berukuran besar yang ditinggalkan oleh pemiliknya tetap terbang di sekitar jaringan.
“Bertepatan pada Hari Anak Nasional pada 23 Juli, edukasi langsung kepada anak-anak yang bermain di sekitar aset PLN diberikan pemahaman sederhana tentang bahaya jika sampai layangan mengenai kabel PLN, agar dapat mudah dimengerti. Sasarannya selain warga sekitar, terutama anak-anak dan generasi muda, agar tidak hanya aware terhadap bahaya kelistrikan tapi juga ikut memberikan contoh serta penjelasan singkat kepada keluarga dan kerabat mereka” papar Amiruddin.
Selain sebagai langkah antisipasi terhadap potensi gangguan, kegiatan patroli dan sosialisasi ini, menunjukkan komitmen PLN dalam memberikan layanan yang aman dan andal kepada masyarakat.[riq.hel]