Kota Probolinggo, Bhirawa.
Harga Beras di Kota Probolinggo Dipastikan Sesuai HET, Stok Aman Jelang Natal dan Tahun Baru
Harga beras di Kota Probolinggo dipastikan masih sesuai dengan ketentuan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah. Kepastian ini disampaikan Deputi III Badan Pangan Nasional (Bapanas), Dr. Andriko Noto Susanto, saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) bersama Satgas Pangan, Bulog, dan sejumlah dinas terkait di Pasar Baru dan KDS Kota Probolinggo, Rabu (22/10).
Dalam peninjauan tersebut, Andriko didampingi oleh Satgas Pangan Pusat, Satgas Pangan Provinsi Jawa Timur, Pimpinan Wilayah Bulog Jatim, serta jajaran Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Perdagangan, dan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Probolinggo.
“Kami ingin memastikan bahwa harga beras di Kota Probolinggo mematuhi aturan pemerintah terkait HET. Karena beras adalah kebutuhan pokok seluruh masyarakat, maka harganya tidak boleh melebihi ketentuan yang ditetapkan,” ujar Andriko.
Ia menjelaskan, sesuai peraturan pemerintah, harga beras premium ditetapkan maksimal Rp14.900 per kilogram, sedangkan beras medium untuk zona 1 dibatasi Rp13.500 per kilogram. Jika ditemukan harga yang melebihi HET, Bulog diminta segera melakukan operasi pasar (gerojok) menggunakan beras Sembako Penyeimbang Harga Pasar (SPHP) seharga Rp12.500 per kilogram.
“Kami sudah mengecek langsung di pasar tradisional dan ritel modern. Semuanya sudah sesuai HET. Bahkan sebelumnya sempat ada info harga beras naik 5-6 persen di Kota Probolinggo, setelah di cek ternyata tidak ada kenaikan harga,” terang Andriko.
Selain menyoroti harga, Bapanas juga memastikan pasokan beras di Kota Probolinggo dan Jawa Timur dalam kondisi aman. “Dari laporan pedagang dan Bulog, pasokan beras mencukupi. Tidak ada kendala distribusi maupun kenaikan harga menjelang Natal dan Tahun Baru,” tambahnya.
Andriko menegaskan, selain pengawasan harga, pihaknya juga akan melakukan uji mutu dan labelisasi untuk memastikan kesesuaian antara jenis beras dan klaim yang tertera pada kemasan.”Kalau labelnya premium, isinya harus premium. Kalau tidak sesuai, izinnya bisa dicabut. Hari ini kami sudah ambil sampel untuk diuji oleh otoritas keamanan pangan daerah,” tegasnya.
Sementara itu, Pimpinan Wilayah Bulog Jawa Timur, Langgeng Wisnu A, memastikan ketersediaan stok beras di wilayahnya sangat aman. Saat ini, stok beras Bulog di Jatim mencapai sekitar 960 ribu ton. “Untuk Probolinggo, stok juga sangat mencukupi. Kalau harga di pasar naik, Bulog siap menyalurkan beras untuk menekan kenaikan harga. Sejauh ini belum ada pelanggaran yang ditemukan,” ungkapnya.[fir.ca]


