KAI Daop 8 Surabaya telah meningkatkan kesiapsiagaan seluruh jajaran, terutama di wilayah daerah rawan.
Surabaya, Bhirawa.
PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 8 Surabaya melakukan berbagai langkah antisipatif guna memastikan keselamatan dan kelancaran perjalanan kereta api selama masa Angkutan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, khususnya dalam menghadapi potensi cuaca ekstrem seperti hujan, banjir, tanah longsor dan amblesan.
Manager Humas PT KAI Daop 8 Surabaya, Mahendro Trang Bawono mengungkapkan intensitas curah hujan yang tinggi menjadi perhatian serius. Oleh karena itu, KAI Daop 8 Surabaya telah meningkatkan kesiapsiagaan seluruh jajaran, terutama di wilayah daerah rawan.
“Sejumlah langkah preventif telah kami lakukan, di antaranya pemeriksaan intensif jalur rel, jembatan, dan drainase, serta pemantauan titik-titik rawan banjir, longsor, dan amblesan. Kami juga menyiagakan petugas prasarana dan alat material untuk respons cepat apabila terjadi gangguan,” terangnya, Selasa (16/12).
Selain itu, KAI Daop 8 Surabaya juga menempatkan sebanyak 138 petugas ekstra di lokasi yang memiliki potensi gangguan akibat cuaca ekstrem.
Diantaranya adalah penempatan Alat Material Untuk Siaga (AMUS) di emplasemen Stasiun Babat, Sidotopo, Mojokerto, Bangil dan Wlingi.
Selain penempatan di emplasemen, AMUS juga di tempatkan pada Daerah Pemantauan Khusus (DAPSUS) dan Kantor Resor Jalan Rel dan Jembatan wilayah KAI Daop 8 Surabaya.
Dengan langkah-langkah ini, PT KAI Daop 8 Surabaya berharap dapat terus memenuhi kebutuhan mobilitas masyarakat, memberikan pengalaman perjalanan yang nyaman dan aman, sekaligus mengidentifikasi aspek yang perlu ditingkatkan demi kenyamanan pelanggan saat menghdapi musim penguhujan dengan curah hujan tinggi saat ini.
“KAI berkomitmen menghadirkan layanan transportasi yang berkesan selama periode Angkutan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026,” pungkas Mahendro. [riq.hel]


