Suplai Kembali Normal, Tak Ada Lagi Krisis BBM
Pemprov, Bhirawa
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memantau proses normalisasi pasokan BBM di Kabupaten Jember dengan meninjau SPBU Kaliwates dan SPBU Mangli, Kamis (31/7).
Didampingi Bupati Jember Muhamad Fawait, Gubernur Khofifah bersyukur saat ini tidak lagi terlihat antrean masyarakat yang berburu BBM karena distribusi sudah berjalan normal dan volume suplai juga terus ditingkatkan.
Tak hanya itu, di kesempatan ini, Gubernur Khofifah memberikan bantuan pengisian BBM gratis jenis Pertalite serta sembako bagi driver ojek online.
“Alhamdulillah seperti kita lihat saat ini, kondisi di SPBU sudah tidak terlihat ada antrean. Kondisi ini tolong saling kita jaga dan pertahankan untuk menjaga ketenangan masyarakat agar beraktifitas lebih maksimal dan produktif,” kata Khofifah.
Ia menegaskan, terurainya antrean BBM di Jember beberapa hari belakangan bukan kerja satu pihak, melainkan kolaborasi berbagai pihak salah satu yang utama adalah Pertamina.
Untuk itu, Khofifah mengucapkan terima kasih kepada Pertamina yang mencari opsi suplai dari terminal lainnya seperti Surabaya, Malang, Jogjakarta dan Jawa Tengah. Masing-masing terminal sudah memiliki kapasitas untuk memenuhi sesuai dengan sistem di Pertamina Patra Niaga.
“Ekosistem proses suplai dan distribusi terminal-terminal Pertamina menurut saya bagian dari keseriusan Pertamina mengatasi antrian BBM di Jember,” tuturnya.
Dalam kesempatan inspeksi di Kabupaten Jember kemarin , Gubernur Khofifah juga disertai Direktur Rekayasa dan Infrastruktur Darat (RID) Pertamina Patra Niaga, Hari Purnomo, Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari dan Executive General Manager (GM) Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, Aji Anom Purwasakti beserta jajaran manajemen.
Pola kerjasama untuk kepentingan masyarakat yang dilakukan pemerintah bersama Pertamina melancarkan aktivitas sehingga kebutuhan masyarakat Jember bisa terpenuhi. Sebab, antrean BBM berdampak ke beberapa aktivitas, seperti sekolah, perkantoran, logistik dan transportasi publik sehingga berdampak pada ekonomi masyarakat.
“Ekosistem harus terbangun dari semua pihak termasuk dukungan masyarakat Jember,” ujarnya.
Sementara itu, Bupati Jember Muhammad Fawait menegaskan bahwa kunci keberhasilan Jember dalam mengatasi krisis BBM adalah koordinasi intensif antar pemangku kepentingan dan komunikasi yang terbuka dengan masyarakat serta media.
“Mulai hari Kamis, krisis BBM mulai terasa. Tapi kami tidak menghindar. Justru kami membangun komunikasi yang kuat dan terbuka. Tidak selalu harus tampil di media, tapi kami terus melakukan koordinasi dengan pemerintah provinsi dan pusat,” ujar Gus Fawait, sapaan akrabnya.
Ia menambahkan bahwa arahan cepat dari Gubernur Khofifah dan kecepatan respons dari Pertamina serta dukungan berbagai pihak membuat Jember menjadi kabupaten yang paling sigap menangani kelangkaan BBM.
“Ini menjadi bukti bahwa jika seluruh elemen bersatu, krisis bisa diatasi dengan cepat. Kami berterima kasih kepada Ibu Gubernur dan seluruh stakeholder yang bergerak bersama,” tutupnya.
Apresiasi dukungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Pertamina Patra Niaga mengucapkan terima kasih atas dukungan Gubernur Jawa Timur. “Kami mengucapkan terimakasih atas dukungan Ibu Gubernur dalam upaya kami menormalisasi suplai dan distribusi BBM di Jember dan sekitarnya. Kami sudah banyak melakukan penambahan mobil tangki termasuk juga perbantuan lintas region untuk bisa men-support suplai BBM. Sekali lagi terima kasih atas support dan bantuannya,” jelas Direktur RID Pertamina Patra Niaga, Hari Purnomo.
Penutupan Jalur Gumitir diestimasi akan berlangsung selama dua bulan hingga 24 September 2025. Penutupan ini berdampak besar bagi banyak aspek, termasuk distribusi BBM Pertamina Patra Niaga yang secara normal dipasok dari Terminal BBM Banyuwangi.
Segala mitigasi, alternatif dan skenario lapangan dilaksanakan sebagai komitmen kelancaran distribusi BBM bagi masyarakat terdampak.
Pada kesempatan yang sama, Executive GM Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, Aji Anom Purwasakti menyampaikan rasa syukur atas kondisi Jember yang sudah mulai terurai. “Alhamdulillah hari ini suplai sudah sangat baik, bisa dilihat dari kondisi SPBU-SPBU semua stok tersedia dan antrian juga minimal. Kemarin kita sudah suplai 1.400 kilo liter, sudah luar biasa banyak. Ini kami akan terus jaga, supaya kepercayaan publik bisa kembali dan semua tetap aman,” ujar Aji.
Selain sidak SPBU, pada kegiatan sidak bersama, Gubernur Jawa Timur beserta jajaran manajemen Pertamina Patra Niaga juga memberikan aksi dukungan kepada Awak Mobil Tangki (AMT) dan ojol yang ada di Kabupaten Jember.
Paket extra fooding diberikan sebagai bentuk motivasi kepada AMT dan ojol. Selain itu, beberapa hari terakhir, Pertamina Patra Niaga juga terjun ke SPBU-SPBU untuk memberikan minuman kepada masyarakat yang mengantri.
Di sisi lain, salah satu pengemudi ojek online Muhammad mengatakan sebelumnya antrean panjang terjadi di beberapa SPBU Jember mulai Sabtu malam hingga hari Selasa. Kemudian antrean mulai menyusut karena gerak cepat pemerintah provinsi dan kabupaten Jember.
“Alhamdulillah terima kasih solusi yang dilakukan pemerintah sekaligus BBM gratis yang diberikan. Bentuk perhatian dan kepedulian ibu gubernur bagi masyarakat Jember khususnya kelompok pekerja ojek online,” ungkapnya. [geh.riq.gat]


