Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa menutup Gelar Peralatan Penanggulangan Bencana 2025 di Kebun Raya Purwodadi, Pasuruan Rabu (23/7) malam.
Tutup Gelar Peralatan Penanggulangan Bencana 2025
BPBD Jatim, Bhirawa
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menutup kegiatan Gelar Peralatan Penanggulangan Bencana 2025 di Kebun Raya Purwodadi, Pasuruan pada Rabu (23/7) malam. Pada momen ini, Gubernur memotivasi dan menyemangati BPBD Jatim beserta jajaran dalam memberikan pengabdian layanan kebencanaan bagi masyarakat.
“Tetap waspada kita berjaga, dimaksimalkan semua sarana. BPBD Jatim siap siaga, dalam penanggulangan bencana,” kata Gubernur Khofifah dalam pantunnya.
Pada kegiatan yang diikuti 440 orang perwakilan 37 BPBD Kabupaten/Kota di Jatim, Gubernur berterima kasih Kalaksa BPBD Jatim beserta Kalaksa BPBD Kabupaten/Kota atas pengabdiannya. Terutama dalam memberikan pelayanan kebencanaan yang maksimal kepada masyarakat.
“Kawan-kawan BPBD semuanya tetap semangat, sehat dan terus bisa memberikan pengabdian terbaik untuk masyarakat,” ungkap Khofifah seraya memberikan motivasi kepada kawan-kawan BPBD Jatim beserta BPBD Kabupaten/Kota.
Dijelaskannya, jika ada kejadian bencana dan teman-teman (BPBD) memberikan layanan kebencanaan, pengabdian ini sangatlah besar. Sehingga, Insya Allah pahala dan jariyah ini akan memudahkan ke surga nya Allah.
“Bangun tenda-tenda dilipat, jangan lupa diberi sekat. Tanggap darurat bergerak cepat, BPBD hadir untuk menolong masyarakat,” ucap Khofifah dalam pantunnya.
Sementara itu, Kalaksa BPBD Jatim, Gatot Soebroto berterima kasih kepads Gubernur Jatim yang menjadi penyemangat BPBD Jatim dan BDPD Kabupaten/Kota se-Jawa Timur. Diakuinua, selama ini Pemprov Jatim memberikan dukungan yang sangat luar biasa kepada teman-teman Kalaksa BDBD Kabupaten/Kota, dan membantu penanganan kerusakan infrastruktur yang ada di daerah.
“Terima kasih atas support yang diberikan Ibu Gubernur Jatim kepada kami. Teman-teman selalu mendoakan agar kegiatan Ibu Gubernur berjalan lancar, selalu diberikan kesehatan dan terus menjaga Jawa Timur dengan seluruh kebijakan-kebijakan beliau,” ucap Gatot.
Kegiatan ini, sambung Gatot, merupakan upaya menjaga dan menjalin kolaborasi BBPD Provinsi maupun Kabupaten/Kota bersama unaur TNI, Polri dan OPD terlibat dalam kebencanaan. Serta melalukan pengecekan terhadap peralatan-peralatan maupun logistik yang ada di jajaran BPBD Jatim.
“Kami juga mengecek keterampilan teman-teman yang harus diupdate setiap saat. Ingat, penanggulangan bencana perlu kreativitas dan kerja sama yang harus dibentuk,” tegas Gatot.
Di tempat yang sama, Deputi Bidang Koordinasi Penanggulangan Bencana dan Konflik Sosial Kemenko PMK RI, Lilik Kurniawan mengapresiasi Provinsi Jatim yang siap siaga dalam penanggulangan bencana. Bahkan, secara berturut-turut 2 tahun terakhir ini membuat suatu acara yang luar biasa, yaitu gelar peralatan penanggulangan bencana.
“Saya tahu ini akan menjadi role model untuk Provinsi yang lain, agar mereka juga melakukan upaya yang sama,” ungkapnya.
Lilik berpesan kepada masyarakat Jawa Timur untuk jangan terlalu mengandalkan BPBD. Dalam artian, bukan berarti BPBD tidak bisa diandalkan, tetapi banyaknua masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana, maka harus ada rasa kepedulian untuk menjadi masyarakat yang tangguh bencana.
Diakuinua, secara top down Provinsi Jatim dengan BPBD nya sudah berikhtiar untuk menyiapkan segala sarana prasarana. Serta menyiapkan segala peralatan, segala kemampuan dan sumber daya yang dimiliki.
“Secara bottom up, masyaraka juga harus tahu, di rumahnya ada ancaman bencana apa, apa yang dilakukan bila bencana itu terjadi, mau pergi dan mengungsi ke mana harus tahu. Tinggal teman-teman BPBD akan memberikan pemahaman dan memandu masyarakat untuk membuat satu rencana evakuasi dan rencana kontijensi yang dibangun bersama,” tutupnya. (bed hil.hel)


