Pemkot Madiun, Bhirawa
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa memberikan apresiasi Program Madiun Mendunia gagasan oleh Pemkot Madiun yang dinilai berhasil mendorong inovasi sekaligus memperkuat peran Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) lokal agar semakin dikenal masyarakat luas.
“Ya salah satunya terobosan mobil UMKM dan mobil layanan Disnaker, Koperasi, Usaha Kecil Menegah Kota Madiun. Syukur Pemda lainnya bisa mencotohnya,” kata Gubernur Jatim, Khofifah saat menghadiri acara Pasar Murah dalam rangka Pengendalian Inflasi dan Ketahanan Pangan Jawa Timur 2025 Komoditas Pangan serta Produk IKM di Kantor Kecamatan Manguharjo Kota Madiun, Jumat (26/9/2025) sore.
Dikatakan oleh Gubernur, mobil UMKM dan mobil layanan Disnaker, Koperasi, Usaha Kecil Menegah Kota Madiun tersebut tak hanya mempermudah masyarakat dalam mengakses kebutuhan pokok dengan hrga terjangkau. Tetapi juga menjadi sarana efektif memperkenalkan produk UMKM dan IKM khas Kota Madiun.
Kesempatan itu, Gubernur Khofifah, juga menilai keberadaan Kampung Inggris di Kota Madiun itu merupakan sebagai langkah strategis mendukung visi Go Global. Dengan kemapuan bahasa asing, warga Madiun diharapkan semakin siap bersaing di kancah Internasional.
Hal itu lanjut Gubernur, selain pengembangan sumber daya manusia, produk kerajinan tangan UMKM Madiun pun berhasil mencuri perhatian.
Misalnya mulai dari tas handmade, hijab lokal dingga cinderamata kreatif. Produk-produk tersebut dinilai memiliki kualitas dan nilai jual yang layak menembus pasar nasional maupun global.
“Setelah saya amati tadi, produksi UMKM sangat kreatif. Misalnya tas handmede, jilbab hingga kerajinan tangan bisa menjadi oleh-oleh khas dengan harga terjangkau. Ini bukti bahwa UMKM Madiun punya potensi besar untuk terus berkembang dan harus berani bersaing,” ungkap Gubernur menyarankan.
Disubsidi Pemprov Jatim Menginggung soal peninjauan Gubernur Jatim ke Pasar Murah di Kota Madiun, Jumat (26/9/2025) sore, Gubernur Khofifah menyatakan.
“Kita keliling pas ke 114 untuk menyelengarakan pasar murah menjual, khususnya barang sembako juga menyamakan produk UMKM setempat,” katanya.
Misalnya, sembako yang dijual disubsidi oleh Pemprov, maka beras SPHP yang HET nya Rp 12,500/Kg sedang di pasar/diluar harganya Rp 14.000/Kg dan disini dijual Rp 11.000/Kg nya. Kalau peking 5 Kg beras harganya hanya Rp 55.000.
Sementara itu kalau daging ayam sekarang ini Rp 38.000/Kg bahkan Rp 40.000/Kg dan disini dijual Rp 33.000/Kg. Dan disini dijual ½ Kg harganya Rp 16.500 dan masih terjangkau. Untuk Gula aidefot HPH nya Rp 17.500/Kg kita jual Rp 14.000/Kg.
Minyak predium harganya Rp 16.800/liter dijual Rp 13.00/liter. Demikian pula brambang (bawang merah) dan daging ayam harganya memang cukup tinggi tapi masih terjangkau.
“Kalau harga beras sekarang ini relatif sudah turun 2 persen. Karena itu, kita baik Kabupaten dan Kota Madiun mengadakan penjangkuan seluas mungkin. Sehingga masyarakat bisa memenuhi kebutuhan rumah tangganya. Khaususnya sembako relatif masih bisa terjangkau,”jelas Gubernur. [dar.dre]


