Nganjuk, Bhirawa.
Jelang pendaftaran bakal calon bupati (bacabup) dan bakal calon wakil bupati (bacawabub) di pilihan kepala daerah (pilkada) Kabupaten Nganjuk yang di gelar KPU pada tanggal 27-29 Agustus besok, terjadi kejutan dalam dinamika politik.
Pasca kongres musyawarah nasional (Munas) ke XI di jakarta yang menetapkan Menteri Energi Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia sebagai ketua umum Partai Golkar, angin perubahan struktural partai berlambang beringin berhembus kencang dan merubah tatanan politik lokal yang sudah terbangun.
Dari berbagai Whatsapp group (WAG ) yang beredar terbaca tangkapan layar bertuliskan B.Persetujuan Parpol KWK yang berisi persetujuan kepada Paslon Muhibbin – Aushaf di tanda tangani oleh Bahlil Lahadalia selaku Ketum Partai Golkar serta Sarmudji, selaku Sekjen Partai Golkar di Jakarta, tertanggal 24 Agustus 2024
Menanggapi hal tersebut ditemui di kediamannya Minggu (25/08/2024),Ketua Pembina DPD Golkar Nganjuk, Adi Wibowo mengatakan sampai saat ini, pihak DPD Golkar Nganjuk belum menerima bukti fisik bahkan salinan Form B.persetujuan KWK tersebut dari DPP Golkar.
“Disisi lain, apapun yang menjadi keputusan DPP Partai Golkar, jajaran DPD Partai Golkar Nganjuk akan tetap tunduk, sebab hal ini menjadi amanah bagi partai Golkar Nganjuk. Dinamika poltiik memang penuh kejutan, dan kita tetap harus taat kepada azas organisasi”, ujarnya.
Sejumlah partai politik telah mengumumkan dukunganya terhadap paslon yang di usung. Hingga kini tercatat ada 3 paslon yang di prediksi akan maju berpasangan dalam kontestasi pilkada Nganjuk 2024.
Nama Muhibbin – Aushaf menjadi paslon yang di usung pertama kali sejak PKB (9 kursi) dan Gerindra (6 kursi) mengumumkan dukungannya. Sementara, Marhaen dan Trihandi yang sejak awal maju di dukung PDIP (11 kursi), partai Demokrat (6 kursi) dan Partai Keadilan Sosial (2 kursi) dan pasangan calon Ita Triwibawati – Zuli Rantauwati menyusul usai resmi didukung partai Nasdem (5 kursi), partai Hanura ( 6 kursi) dan Golkar (4 kursi).
Kalaupun benar rekom Golkar (4 kursi) versi baru beralih ke pasangan Gus Ibin dan Aushaf, tidak berdampak secara signifikan terhadap pasangan Ita-Zuli yang mendapatkan dukungan Nasdem dan Hanura yakni 11 kursi, tetap sesuai 20 % dari 50 kursi DPRD seperti yang di syaratkan oleh KPU Kabupaten Nganjuk.
Perubahan struktur partai Golkar dengan ketum barunya tersebut agaknya juga berdampak pada sembilan daerah di Jawa Timur antara lain adalah Kabupaten Probolinggo untuk pasangan Muhammad Jaris-Lora Fahmi AHZ, Sampang kepada pasangan Muhammad Bin Muafi-Abdullah Hidayat, Kabupaten Madiun untuk duet Hari Wuryanto – Purnomo Hadi. Kemudian di Situbondo kepada Karna Suswandi – Khoironi, Trenggalek untuk pasangan Moch Nur Arifin-Syah Nata Negara, di Kabupaten Nganjuk kepada Ita Triwibawati-Zuli Rantauwati.
Selanjutnya untuk Banyuwangi diberikan ke Ipuk Fiestiandani-Mujiono, Kota Madiun kepada Boni Laksamana-Bagus Rizki Dinarwan, serta Kabupaten Ngawi untuk pasangan Onny Anwar-Dwi Rianto
Dihubungi melalui perpesanan whatsapp Ita Triwibawati maupun Zuli Rantauwati belum menanggapi terkait perubahan dukungan partai Golkar tersebut.
“Kita tunggu sajalah masih ada waktu 2 hari sebelum pendaftaran di KPU di buka, betul tidaknya rekom dari DPP Golkar ke Muhammad Ibin, dan bagaimana konsolidasi dengan partai apa perlu menggelar pleno lagi, setelah pleno kemarin”, terang Adi Wibowo. (dro.hel).