Surabaya, Bhirawa
Ratusan kader Gerindra Surabaya dari seluruh Pimpinan Anak Cabang (PAC) menggelar retret mulai Sabtu sampai Minggu (8-9/11) untuk merapatkan barisan dalam mensukseskan program Presiden Prabowo dan meningkatkan kebermanfaatan bagi masyarakat.
Retret ini juga sebagai upaya penguatan soliditas dan solidaritas untuk mengawal kebijakan anggota legislatif dari partai berlogo kepala burung Garuda, dan menguatkan perolehan kursi di Pemilu 2029.
Retreat yang digelar oleh DPC Gerindra Surabaya di Ubaya Training Centre (UTC) Trawas Mojokerto ini diikuti dengan penuh antusias oleh kader partai, mereka mendengarkan secara menyeluruh materi dari Ketuanya Cahyo Harjo Prakoso, anggota DPRD Surabaya yakni Yona Bagus Widyatmoko, Ajeng Wirawati, Alif Iman Waluyo, Bagas Iman Waluyo dan Bahtiyar Rifai.
Dalam pidatonya, Cahyo mengatakan bahwa cita-cita luhur untuk membangun dan mewujudkan tatanan masyarakat Indonesia yang merdeka, berdaulat, bersatu, demokratis, adil dan makmur serta beradab dan berketuhanan yang berlandaskan Pancasila, sebagaimana termaktub di dalam Pembukaan UUD 1945, merupakan cita-cita bersama seluruh rakyat Indonesia.
“Cita-cita kemerdekaan tersebut hanya dapat dicapai dengan mempertahankan persatuan dan kesatuan bangsa, membangun segala kehidupan secara seimbang baik lahir maupun batin dengan landasan Pancasila,” pesannya.
Para pendiri partai Gerindra menyadari bahwa sebagai kader harus mewujudkan kemandirian bangsa dengan membangun sistem ekonomi kerakyatan.
“Yaitu suatu sistem ekonomi dimana sumber- sumber ekonomi dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kemakmuran seluruh rakyat Indonesia,” imbuhnya.
Dengan penuh semangat, Cahyo pun berkata, sejak kemerdekaan, bangsa Indonesia masih bergulat memerangi kemiskinan dan kemelaratan dan berjuang untuk tegaknya keadilan. Untuk itu Partai Gerakan Indonesia Raya hadir di tengah masyarakat karena terpanggil untuk memberikan amal baktinya kepada negara dan rakyat Indonesia.
“Partai Gerakan Indonesia Raya adalah partai rakyat yang berjuang untuk tegaknya Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945 dan utuhnya Negara Kesatuan Republik Indonesia,” tuturnya.
“Karena itu mari kita sesuai prinsip filosofi dari Ketua Umum/Ketua Dewan Pembina Bapak Jenderal (Purn) Prabowo Subianto yaitu kita bukanlah politisi, tapi seorang patriot pejuang politik yang harus mampu memberi warna dan harapan baru untuk mewujudkan kebaikan bagi masyarakat di lingkungan kita,” sambungnya.
Cahyo Harjo Prakoso menyebutkan, bahwa retret ini salah satu tujuannya membangun suasana demokrasi yang baik dan juga mensukseskan pemilu 2029 dengan meningkatkan perolehan suara dari partai Gerindra, dan dirinya mengajak seluruh kader partai memaksimalkan perolehan suara.
“Pemilu ke depan maupun jumlah kursi yang diperebutkan semaksimal mungkin, dalam artian adalah jumlahnya betul-betul mampu menjaring suara dari semua kelompok masyarakat Surabaya. Mampu memperkuat kualitas demokrasi maupun keberadaan anggota legislatif di Kota Surabaya,” ucap anggota Komisi E DPRD Jatim tersebut. Sabtu (8/11).
Dengan kebersamaan semua pihak mulai kader partai, akademisi dan seluruh masyarakat, Cahyo Harjo berharap pemekaran dapil di Pileg Surabaya tahun 2029 akan semakin bagus jika perolehan kursi juga meningkat karena bakal makin banyak pejuang aspirasi dari badan legislatif.
“Maka makin banyak opsi-opsi harapan dari masyarakat, dan kami berharap seluruh pengurus PAC kombinasi lama dan baru ini akan menghasilkan suatu kekuatan politik yang tidak hanya berhasil menjaga pesta demokrasi tapi juga menjaga kebaikan dan harapan warga Surabaya,” tegasnya. [geh]


