27 C
Sidoarjo
Monday, December 15, 2025
spot_img

Genjot Ekspor Ayam

Bagai merayakan hari Pangan Sedunia, perusahaan ternak ayam besar, akan lebih aktif meng-ekspor ayam hidup ke Singapura. Konsumsi nasional sebulan ditaksir 326 ribu ton. Sedangkan produksi nasional sebanyak 373 ribu ton, sampai surplus daging ayam sebesar 47 ribu ton per-bulan. Ekspor sekaligus sebagai stabilisasi produk ayam dalam negeri dalam ke-ekonomi-an. Walau sebenarnya peternak belum untung, karena masih di bawah HAP (Harga Acuan Pemerintah).

Jika tidak disalurkan (ekspor), dikhawatirkan menurunkan harga daging ayam dalam negeri. Maka segenap Perusahaan besar peternakan ayam (pedaging) seyogianya diwajibkan memiliki roadmap ekspor. Setidaknya ke negara tetangga terdekat, Singapura, Malaysia, Brunei, dan Timor Leste. Sedangkan peternak mandiri focus memenuhi konsumsi dalam negeri. Pada pekan kedua bulan Oktober pemerintah mulai menggenjot ekspor ayam (hidup) ke Singapura.

Berturut-turut ekspor sampai akhir tahun 2025 diharapkan mencapai 85 ribu ekor. Ekspor ayam hidup ke Singapura sebenarnya tidak mudah. Karena terdapat persyaratan mutu produk yang ketat dari Singapore Food Agency (SFA). Antara lain bebas penyakit Avian Influenza (dengan bukti sertifikasi). Bahkan angka ekspor ayam hidup ke Singapura, menunjukkan penurunan. Pada tahun 2023 bisa mencapai 148 ribu ekor. Sedangkan tahun (2025) ini ditarget 85 ribu.

Ironisnya, negeri yang sangat jauh dari Singapura, yakni Brasil, malah sukses menjadi pemasok utama ayam hidup. Jarak dari Brasil ke Singapura sejauh 15.800 kilometer. Sudah menjadi kendala utama. Perjalanan laut, paling cepat 22 hari. Jika diangkut dengan pesawat udara akan membutuhkan waktu selama 27 jam. Perajalanan udara angat berisiko, berkait ketersediaan air bersih, dan suhu di dalam pesawat kargo. Sedangkan jika dari Surabaya, perjalanan laut ke Singapura, bisa ditempuh selama 42 jam saja! Jika menggunakan kapal kargo, hanya 2,5 jam.

Berita Terkait :  Wali Kota Malang Dorong Pramuka Garuda jadi Teladan bagi Gen Z

Maka Kementerian Pertanian, bisa mendorong Perusahaan besar peternakan ayam, meng-genjot ekspor dari seantero Jawa. Ekspor bisa melalui Pelabuhan Tanjung Priok, Patimbang (Subang), Cirebon, Tanjung Mas (Semarang), dan Tanjung Perak Surabaya. Loginya, biaya transportasi jauh lebih murah disbanding dari Brasil. Sehingga (seharusnya) memiliki daya saing lebuh unggul. Tetapi realitanya, Brasil mampu merebut konsumsi daging ayam di Singapura, sampai 51%.

Dalam keadaan normal, ekspor ayam Brasil ke Singapura mencapai 5,3 juta ton. Bandingkan dengan rekor ekspor ayam Indonesia ke Singapura, sebanyak 148 ribu ekor, hanya 2,79% kapasitas Brasil. Maka masih terbuka lebar potensi ekspor ke Singapura. Sekaligus menstabilkan harga dagung ayam di dalam negeri, mencapai ke-ekonomi-an yang wajar. Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, harga rata-rata ayam ras (hidup) nasional hingga minggu ketiga Oktober 2025 tercatat Rp 18 ribu per-kilogram di tingkat peternak.

Sedangkan harga daging ayam mencapai Rp 39 ribu per-kilogram di pasar tradisional. Namun menurut Kementerian Pertanian, kenaikan harga daging ayam dan telur, “hanya” menyesuaikan HAP (Harga Acuan Pembelian). Selama beberapa tahun peternak broiler maupun layer mandiri di kampung menjual dengan harga jauh di bawah HAP. Saat ini karena permintaan yang lebih besar, maka harga ter-katrol. Kenaikan permintaan antara lain disebabkan “diborong” dapur MBG (makan bergizi gratis).

Pemerintah perlu tetap menyokong peternak mandiri, dengan penyediaan jagung khusus SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan), seharga Rp 5.500 per-kilogram. Bisa pula lebih murah lagi. Karena berdasar penyelidikan badan Ombudsman RI, diperoleh fakta bahwa peternak ayam sering merugi. Terdapat 170 ribu peternak mandiri, dengan kapasitas total produksi sebanyak 6 juta ekor, perlu dilindungi.

Berita Terkait :  Nampan MBG Tidak Halal

——— 000 ———

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru