Sidoarjo, Bhirawa
Hasil suvey pravelensi penyalahgunaan Narokoba di Kabupaten Sidoarjo yang digagas oleh BNNK Sidoarjo, ada kesimpulan penyalahgunaan Narokoba didominasi oleh laki-laki generasi Z dan mileneal, usia 20 – 34 tahun.
Kesimpulan lainnya, paling tinggi terjadi di wilayah kecamatan -kecamatan yang berbatasan dengan Kota Surabaya, dengan kepadatan penduduk dan aktivitas ekonominya yang tinggi. Terakhir, mayoritas pendidikan SMA kebawah. Pendidikan tinggi, presentase penyalahgunaan lebih rendah.
Kepala BNNK Sidoarjo, Kombespol Gatot Soegeng Soesanto SH, dalam acara publikasi survei prevalensi penyalahgunaan Narkoba di Kabupaten Sidoarjo, Rabu (26/11) kemarin, dari data yang ditetapkan dalam bentuk buku ukuran 21 cm x 29.7 cm itu, bisa menuju kondisi Kabupaten Sidoarjo yang bersih Narkoba. “Terima kasih kepada BPS Sidoarjo yang telah mengolah datanya,” ujar Kombespol Gatot, di kantor BNNK Sidoarjo.
Hadir dalam publikasi survei pravelensi penyalahgunaan Narkoba di Kabupaten Sidoarjo tahun 2025 ini, Bupati Sidoarjo Subandi, Kepala BPS Sidoarjo M.Ismail, Wakil Ketua DPRD Sidoarjo, Perwakilan BNNK Provinsi Jatim, Kepala Bakesbangpol Sidoarjo, perwakilan dari Kejaksaan Sidoarjo.
Hasil pendataan tersebut, Gatot berharap bisa diketahui lembaga pemerintah terkait, akademisi, LSM, yang punya kepentingan dalam penanggulangan penyalahgunaan Narkoba di Kabupaten Sidoarjo. “Sehingga ada upaya pencegahan dan pemberdayaan,” ujarnya.
Ia minta masukan apabila dalam penyusunan buku terssbut masih ada keterbatasan. Supaya dalam penyusunan selanjutnya lebih baik.
Kepala BPS Sidoarjo, M.Ismail, mengatakan data-data dalam survei yang telah dibukukan tersebut, semoga berguna bagi Pemkab Sidoarjo dan pihak-pihak terkait, dalam menetapkan kebijakan yang lebih baik dan berkualitas, untuk pencegahan dan pemberdayaan serta rehabilitasi , kepada mantan pemakai Narkoba yang ada di Kabupaten Sidoarjo.
Dalam pesannya, Bupati Sidoarjo Subandi, mengapresiasi upaya dari BNNK Sidoarjo tersebut. Semoga upaya yang dilakukan, bisa sebagai salah satu cara menurunkan penggunaan Narkoba di Sidoarjo.
“Kami mensuport upaya ini, kami menyadari BNNK tidak bisa bekerja sendiri dalam masalah penyalahgunaan Narkoba, maka perlu kita support agar penyalahgunaan Narkoba di Sidoarjo bisa terus turun,” komentarnya.
Menurut Bupati Subandi, dari data BNNP Jatim, penyalahgunaan Narkoba di Kabupaten Sidoarjo saat ini masuk dalam peringkat nomor 3 terbanyak di Jawa Timur. [kus.wwn]


