24 C
Sidoarjo
Thursday, September 19, 2024
spot_img

Generasi Muda NU Siap Bantu Transisi DKJ dan Pembentukan Aglomerasinya


Jakarta, Bhirawa
Generasi Muda Nahdlatul Ulama (NU) menyatakan kesiapan mengawal proses transisi Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta menjadi Daerah Khusus Jakarta (DKJ), termasuk implementasi Undang Undang Nomor 2 tahun 2024 tentang Daerah Khusus Jakarta (UU DKJ).

Hal ini diutarakan Wakil Ketua Tanfidziyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta, Abdul Aziz Suaedy, dalam diskusi bersama dengan Majelis Alumni (MA) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) DKI Jakarta dan Pengurus Wilayah IPNU DKI Jakarta bertajuk ‘Ngopi, Ngobrol Pintar Soal Anak Muda NU di DKJ dan Aglomerasinya’, di Kantor PWNU DKI Jakarta, Sabtu (27/07).

Aziz mengatakan, generasi muda NU khususnya IPNU sedang disiapkan untuk mengawal proses transisi tersebut, termasuk pembentukan daerah aglomerasinya. Yang masih seragam IPNU itu umurnya 22 hingga 25 tahun, dua dasawarsa lagi itu ‘at the top’ umur 40-55 itu di situlah titik-titik final dari DKJ dan aglomerasinya, yang dirintis dari sekarang bentuknya akan sangat clear.

Aziz menambahkan, penting untuk generasi muda NU dalam menyambut Jakarta yang ditargetkan menjadi kota keuangan finansial global pada 2045 mendatang. Terlebih nantinya, Jakarta dan daerah aglomerasinya ini akan menjadi sorotan setelah Indonesia menjadi salah satu dari lima negara dengan perekonomian terkuat di dunia pada 2045.

Mantan Sekertaris IPNU DKI Jakarta tahun 1990 hingga 1993 tersebut juga menyinggung proses transisi aset pemerintahan pusat yang diperkirakan akan terjadi dalam 10 tahun lagi.

Berita Terkait :  Gelar Yudisium, 53 Mahasiswa Fakultas Pertanian Unigoro Resmi Sandang Gelar SP

“Menurut laporan Menteri Keuangan, terdapat aset senilai Rp 1.464 triliun di Jakarta yang perlu dikelola. Saat pemerintah pusat pindah ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur, ini harus dikawal, agar tidak menyusahkan rakyat pada kemudian hari,” terang Aziz.

Aziz juga menyoroti ketentuan 5% alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKJ dalam UU DKJ, untuk penyelesaian masalah kesejahteraan sosial.

“Kita ‘ngitung-ngitung’ kalau Rp80 triliun APBD Jakarta hari ini berarti 5% nya Rp4 triliun, kalau dibagi 267 kelurahan ke Jakarta itu gratis di Jakarta di level Rp30 miliar sampai Rp40 miliar setahun,” jelas Aziz

Aziz menjelaskan, generasi muda NU harus terlibat aktif dalam penyelesaian masalah kesejahteraan sosial itu, khususnya di tingkat kelurahan atau ranting NU setempat. Adapun penyelesaian masalah sosial kemasyarakatan yang dimaksud dalam ‘beleid’ menurut dia adalah berkaitan dengan isu lansia, masyarakat tidak mampu, anak yatim, kajian rohani hingga sampah.

Aziz memandang generasi muda NU dapat berkontribusi dalam hal ini. Jadi kalau kemudian kader-kader IPNU bisa mulai berorientasi untuk menguatkan diri dan pengaruhnya di kelurahan masing-masing menurutnya itu satu langkah strategis. Di sisi lain, pembentukan aglomerasi ini menurut dia juga akan menyisakan pekerjaan rumah dalam urusan sinkronisasi tata ruang dan transportasi.

“Harapannya dari generasi muda NU Jakarta dan aglomerasinya ini bisa juga ada suara, aspirasi yang jelas tentang bagaimana NU berposisi di dalam konteks DKJ dan kawasan aglomerasinya,” tegas Aziz.

Berita Terkait :  Berikan Materi Pengenalan dan Pencegahan Hiperurisemia dan Diabetes pada Warga Sukolilo

Ketua Bidang Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), Asrorun Niam Soleh menuturkan, hal yang penting dan harus diperhatikan saat Jakarta tak lagi menjadi ibu kota adalah budaya baru yang akan masuk ke DKJ nantinya. Yang jauh lebih penting yaitu terkait dengan budaya karena meningkatnya industrialisasi pasti akan berdampak kepada pembangunan budaya baru.

Dia menyoroti saat ini budaya yang asli Jakarta yang berbentuk fisik telah banyak terkikis. Niam mengatakan, tugas generasi muda NU adalah memastikan proses pembentukkan DKJ dan aglomerasinya tidak akan membuat Jakarta kehilangan budaya aslinya.

“Strategi kebudayaan ada fisik (dan) non fisik, ada jasmani dan rohani, ada pembangunan ekonomi tetapi ada yang bersifat aspek spiritual dan di situlah NU memiliki lapangan kekhidmatan yang luar biasa dan siapa yang akan masuk ya rekan-rekan (generasi muda NU) semuanya, kita tunggu 25 tahun lagi ketemu saya,” papar Niam.

Sebab menurut dia, IKN, DKJ dan daerah aglomerasinya baru akan terbentuk dengan sempurna pada 20 tahun mendatang, tepatnya pada 2045. Itu nanti yang menjadi aktornya ya rekan-rekan di usia 40-50 tahun jadi gubernurnya, pengusahanya, ketua RT-nya, dewan kotanya dan lain sebagainya. [rif.fen]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru

spot_imgspot_imgspot_img