Strategi SMKN 1 Buduran Berdayakan TeFa
Sidoarjo, Bhirawa
Menjadi sekolah yang unggul di bidang Teaching Factory (TeFa) , SMKN 1 Buduran terus mengoptimalkan kompetensi siswanya. Selain memperbanyak kerjasama dengan Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI), sekolah yang dipimpin Agustina ini juga mendukung penuh produk dan jasa siswanya melalui program GELI (Gerakan Kenali dan Beli) Produk SMK.
Program ini menyasar orangtua siswa baru dalam kegiatan Pengenalan Lingkungan Sekolah. Tujuannya, agar wali murid mengetahui proses belajar mengajar siswa SMK disekolah. Tahun ini, program berjalan di bulan Januari- Februari 2025.
Kepala SMKN 1 Buduran Sidoarjo, Agustina mengungkapkan program ini untuk mendukung hasil praktek siswa melalui TeFa. Dari kelas industri ini, siswa menghasilkan produk yang siap pasar maupun jasa yang siap pakai. “Program ini kami kenalkan kepada orang tua siswa baru tiap tahunnya. Agar mereka merasakan produk siswa ini seperti apa,” ujarnya.
Pada program GELI, orangtua diminta untuk membeli produk seharga Rp. 495 ribu. Harga ini sudah termasuk menginap dua hari satu malam di Edotel SMKN 1 Buduran Sidoarjo dan mendapatkan beberapa voucher untuk digunakan di TeFa masing-masing kompetensi keahlian. Seperti produk kopi titik 1,salon, bakery, Agemang (butik), restauran, hingga membeli karya anak yang wirausaha.
“Program ini kami cetuskan agar orangtua faham, mengenal dan erasakan hasil karya siswa. Kita undang merek selama dua hari untuk menetap di sekolah. Besoknya kita ajak orangtua melihat langsung praktek siswa SMK. Bagaimana operasional yang dikerjakan para siswa. Karena kalau tidak mengetahui kegiatan ini, orangtua suka protes. Kalau anaknya sering setrika dan sebagainya,” jabar Agustina.
Selain mengenalkan kebermanfaatan program kepada orangtua siswa, program ini juga memberikan ilmu secara riil kepda siswa bagaimana melayani tamu dengan baik sesuai standart hotel berbintang. Termasuk menghadapi tamu yang komplain. Dari program ini, Agustina mengatakan pihaknya akan meminta feedback ke orangtua agar dibantu untuk memasarkan produk-produk para siswa.
Program yang digagas sejak tahun 2022 ini, saat ini menjadi agenda rutin tahunan sekolah untuk lebih mengenalkan produk SMK setiap tahun ajaran baru atau dalam kegiatan pengenalan lingkungan sekolah bagi orangtua.
Dikatakan Agustina program GELI ini memiliki dampak yang besar dalam mendukung penuh pembelajaran. Seperti TeFa yang dimiliki sekolah sepenuhnya berjalan dengan baik. Kemudian tingkat hunian hotel mencapai 80 persen. “Dampaknya tidak hanya pendanaan saja tapi proses pembelajaran yang didukung penuh orangtua. Di PPDB juga peminat kami cukup tinggi,” terangnya.
Pihaknya berharap, kedepan dengan adanya program GELI orangtua bisa memahami pembelajaran di SMKN 1 dan selanjutnya mendukung penuh program sekolah. Karena jika orangtua tidak paham proses pembelajaran disekolah, maka dampaknya akan ada protes dan kendala di lapangan. Sebab, kurikulum SMK 70 persen adalah praktek, sehingga pihaknya bertanggung jawab dalam mengasah dan meningkatkan skill siswa. [ina.wwn]