Nganjuk. Bhirawa.
Peringatan Hari Ulang Tahun ke 79 di peringati secara khidmat namun sarat makna di Ponpes Mojosari Nganjuk. Gus Ibin, selaku inspektur upacara terlihat berbeda dari kesehariannya.
Dengan mengenakan pakaian setelah jas, sarung, dan peci dengan penanda garuda, ribuan santri mengikuti upacara dengan khidmat.
“Peringatan hari kemerdekaan RI ke-79 merupakan waktu yang tepat bagi kita untuk melakukan refleksi makna perjuangan sesungguhnya, Jika para pendiri republik ini telah membuka pintu gerbang kemerdekaan, maka peran GenZ adalah mengisi kemerdekaan itu dengan prestasi sesuai bakat dan minat masing-masing” ujarnya
Gempuran arus informasi akibat pertumbuhan akses Internet, lanjutnya, memicu keterbukaan informasi yang bisa di nikmati GenZ, maka diperlukan filter agar arus informasi itu tidak membuat generasi muda kita malah terjerumus pada perilaku yang menyimpang.
“Hari ini, Nganjuk berada di persimpangan, kita mendigdayakan potensi yang ada atau justru terpuruk dalam jurang akibat gagap dalam menentukan arah, maka saya berpesan, wahai anak-anakku, di pundak kalianlah, Nganjuk digdaya menyongsong Nusantara Baru menuju Indonesia Maju” ujarnya di halaman ponpes Mojosari pada Sabtu (17/08/2024).
Gus Ibin juga menyinggung tantangan pendidikan ke depan bukan sekedar intelektual, melainkan juga moral.
.
“Jika siswa yang pandai menjadi indikator capaian pendidikan, maka Kecerdasan Buatan akan mengalahkan IQ manusia, namun GenZ yang memiliki karakter leadership serta bemoral akan memimpin kemajuan Indonesia ke arah yang lebih baik:” tandasnya di hadapan 3 ribu santri dan santriwati.
Keberadaan ponpes Mojosari di usianya yang sudah lebih dari 3 abad dan banyak melahirkan tokoh tokoh NU yang berkiprah di pentas nasional.
Gus Ibin merupakan penerus generasi ke 11 pengasuh ponpes Mojosari, hingga saat ini Ponpes Mojosari masih eksis dan berkembang. Ponpes ini juga mulai mengalami modernisasi sekitar tahun 1990-an. Saat itu, Ponpes Mojosari mendirikan 2 yayasan pendidikan. Yaitu Yayasan Pendidikan Nahdlatul Ulama (YPNU) dan Yayasan Pondok Pesantren Al-Mardliyah (YPPA).
Lalu YPPA. Sama seperti di YPNU, di YPPA ada lima lembaga pendidikan. Yaitu SDI Asyafiah, SMPI Asyafiah, SMPI II Asyafiah, SMAI Asyafiah, dan Sekolah Tinggi Agama Islam KH. Zainuddin (STAIZA).
Muhammad Muhibbin Nur atau biasa di panggil gus Ibin. Namanya menjadi buah bibir semenjak mencalonkan diri menjadi calon bupati Nganjuk melalui partai PKB berpasangan Ausaf Fajr sebagai wakilnya dari partai Gerindra di pilihan bupati Nganjuk periode 2024-2029 nanti.
“Pasangan Gus Ibin – Ausaf Fajr sendirvmerupakan pasangan yang sama-sama muda, punya energi dan potensi untuk membangun kabupaten Nganjuk agar lebih digdaya di tengah ancaman global seperti perubahan iklim, ketahanan pangan, korupsi, kemiskinan”,ungkap Tofan ketua Pelestari Kawasan Wilis (Perkawis) yang baru saja mendapat anugrah sebagai juara teladan 1 tingkat nasional dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
“Mnngkin pasangan ini minim akan pengalaman di kancah politik dan birokrasi dan belum mempunyai sejarah, tapi mereka akan cepat belajar dan beradaptasi dengan baik di hiruk pikuk dunia politik dan hingar bingar dunia birokrasi dan komitmen pasangan ini untuk melestarikan lingkungan membuat saya jatuh hati pada pasangan muda ini”, pungkas Tofan . (dro.hel)