25 C
Sidoarjo
Saturday, December 6, 2025
spot_img

Gandeng UC, Dekranasda Latih 38 SMK Cetak Generasi Fashionpreneur


Surabaya, Bhirawa
Program Studi Fashion Desaign and Business (FDB) Universitas Ciputra (UC) Surabaya ditunjuk Ketua Dekranasda Jawa Timur Arumi Bachsin Emil Dardak untuk memberikan pelatihan entrepreneurship. Pelatihan dan pendampingan ini meliputi pengembangan desain fesyen berbasis wastra daerah. Sasarannya adalah siswa dan guru dari 38 SMK se-Jawa Timur.

Dalam pelatihan ini Dosen Fashion Design and Business UC Surabaya, Fabio Ricardo Toreh, S.Des., M.Des., dan Dr. Soelistyowati, S.Pd. M.Pd ditunjuk sebagai mentor utama.

Ketua Dekranasda Jatim Arumi Bachsin menyebut pelatihan ini untuk meningkatkan keterampilan lulusan SMK agar sesuai dengan kebutuhan pasar. Sebab, di dunia industri kreatif dan fashion perkembangannya bergerak dinamis.

“Setiap daerah di Jawa Timur memiliki keunikan wastra masing-masing. Peserta harus percaya diri dengan identitas daerahnya, menampilkan signature style, dan mengangkat potensi ekonomi lokal melalui karya mereka,” ujar Arumi Bachsin.

Sementara itu, Dosen FDB UC Surabaya, Fabio Ricardo Toreh menjelaskan pelatihan digelar selama 7-12 November 2025. Para peserta diberikan materi pembelajaran daring selama tiga hari dan materi praktik selama tiga hari di Laboratorium Jahit Dekranasda Jawa Timur.

“Fokus utama kami membekali peserta keterampilan menciptakan karya fesyen ready to wear yang memiliki nilai jual sekaligus mengangkat potensi wastra lokal dari setiap kabupaten dan kota di Jawa Timur,” jelas Fabio.

Lebih detail, Fabio menyebut materi pelatihan dikemas komprehensif dan aplikatif. Materi ini mencakup mendesain produk yang komersial dan bernilai ekonomi tinggi, membuat moodboard, colour range, dan konsep desain yang berpijak pada riset tren pasar.

Berita Terkait :  Bripda Maria Berlianda Juara Nasional Judo Kasad Cup XV 2024

Selain itu, para peserta juga mendapatkan materi teknik sketsa teknikal dan penempatan bahan wastra dengan kombinasi creative fabric seperti plisket dan smocking. Terakhir, peserta juga mendapatkan materi pendekatan estetika ketimuran agar desain modern tetap berakar pada nilai budaya lokal.

“Kami ingin membangun kesadaran bahwa desain yang baik bukan hanya indah, tetapi juga hidup di pasar. Ketika batik diolah dengan estetika modern, hasilnya bukan sekadar busana, tapi narasi budaya yang bernilai ekonomi. Kami juga berharap Gen Z semakin menghargai wastra daerahnya dan menjadikannya sumber inspirasi untuk berkarya,” jabar Fabio.

Disebutkannya, program pelatihan ini tidak hanya meningkatkan keterampilan desain. Melainkan juga mengubah pola pikir siswa SMK dari pencari kerja menjadi pencipta peluang, sekaligus menggerakkan ekonomi daerah lewat kreativitas anak muda

“Ketika generasi muda belajar mengelola potensi daerahnya dengan kreativitas dan nilai bisnis, mereka bukan hanya menciptakan karya, tetapi juga masa depan ekonomi kreatif Indonesia,” pungkasnya.

Salah satu peserta yang juga siswa SMKN 8 Surabaya Berlian Susanti Putri mengaku sangat senang bisa ikut dalam pelatihan ini. Menurutnya, pelatihan yang digelar UC dan Dekranasda memberikan tantangan bagi dirinya.

“Apalagi saat harus membuat kostum berbahan batik hanya dalam dua hari dengan paduan warna dan desain apik. Mentor UC sangat membantu. Saya jadi terinspirasi untuk menciptakan ide baru yang punya daya jual,”ungkapnya.

Berita Terkait :  Paguyuban Eks Napi Teroris Bojonegoro dan Densus 88 Gelar Seminar Kebangsaan di Unigoro

Sebagai informasi, berdasarkan Data Badan Pusat Statistik (BPS) 2024 menunjukkan, tingkat pengangguran terbuka (TPT) lulusan SMK masih tertinggi di Indonesia, yakni mencapai 8,6%.

Salah satu penyebabnya adalah belum selarasnya kurikulum vokasi dengan kebutuhan industri kreatif yang menuntut kemampuan bisnis dan inovasi. Program kolaborasi antara Dekranasda Jatim dan Universitas Ciputra Surabaya ini menjadi jawaban konkret atas kesenjangan tersebut, dengan memberikan pelatihan berbasis praktik, desain, dan kewirausahaan.

Kegiatan ini juga menjadi panggung bagi 38 kabupaten/kota di Jawa Timur untuk menampilkan kekayaan wastra masing-masing. Melalui pendekatan desain yang modern dan entrepreneurship. Karya para siswa diharapkan dapat berdampak pada peningkatan ekonomi lokal sekaligus melestarikan budaya daerah. [ina.wwn]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru