32 C
Sidoarjo
Tuesday, December 9, 2025
spot_img

FKM Unair Gelar Gebyar HTTS 2025, Wujudkan Generasi Muda Hebat Tanpa Rokok

Surabaya, Bhirawa
Dalam rangka memperingati Hari Tanpa Tembakau Sedunia (HTTS), Research Group Tobacco Control Fakultas Kesehatan Masyarakat (RGRC FKM) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya bekerja sama dengan Pemerintah Kota Surabaya dan mitra lintas sektor menggelar Gebyar HTTS 2025 dengan tema ‘Surabaya Bersinergi Wujudkan Generasi Muda Hebat Tanpa Rokok’ di Taman Bungkul Surabaya, Hari Minggu (1/6) pagi kemarin.

Gebyar HTTS 2025 di Surabaya terlaksana berkat sinergi berbagai pihak. Diantaranya Pemerintah Kota Surabaya, FKM Unair, TCSC IAKMI Jawa Timur, Amerta Kasih, Fakultas Kesehatan Unusa, Fakultas Kedokteran Unesa, Fakultas Kedokteran UHT, Poltekkes Kemenkes Surabaya, Politeknik Pelayaran Surabaya, MAPANZA Unair, PAMI Jawa Timur.

Gebyar HTTS berlangsung meriah dihadiri lebih dari 500 peserta dari berbagai kalangan, mulai dari pengunjung umum hingga mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi. Acara diawali senam aerobik dilanjutkan pertunjukan seni dan edukasi dari mahasiswa serta komunitas mitra. Berbagai aksi kreatif juga turut ditampilkan, seperti kampanye membawa giant packaging of cigarette, papan signing bertuliskan ‘Protecting Children From Tobacco Industry Interference’.

Yang menarik ada aksi tukar rokok dengan pisang, cek Kesehatan, faal paru dan Upaya Berhenti Merokok, hingga orasi publik di area Car Free Day untuk mengajak masyarakat tidak merokok di ruang terbuka public, serta menyampaikan pesan-pesan terkait pengendalian tembakau dan dampaknya bagi Kesehatan, sosial dan ekonomi.

Berita Terkait :  UPT K2 Gelar Pelatihan Hiperkes dan K2 bagi Paramedis

Gebyar HTTS ini juga merupakan rangkaian puncak dari lomba poster tingkat SMP dengan tema ‘Lindungi Generasi, Wujudkan Indonesia Emas 2045’ yang diikuti sebanyak 60 siswa SMP dari berbagai sekolah swasta maupun negeri di Kota Surabaya.

Gebyar HTTS ini digelar serentak di 10 kabupaten/kota lain di Jawa Timur yang berkolaborasi dengan perguruan tinggi masing-masing. Mulai dari Universitas Wiraraja (Sumenep), Universitas Islam Darussalam (Ponorogo), Universitas STRADA (Kediri), Universitas Jember (Jember), Universitas Negeri Malang (Malang), Universitas Trunojoyo (Bangkalan), STIKes Bakti Husada (Madiun), Universitas NU Pasuruan (Pasuruan), IIK NU Tuban (Tuban), Universitas Ibrahim Situbondo (Situbondo).

Tema Hari Tanpa Tembakau Sedunia (HTTS) 2025 dari WHO, ‘Unmasking the Appeal: Exposing Industry Tactics on Tobacco and Nicotine Products’ difokuskan pada advokasi untuk mengakhiri penargetan pemuda dengan produk tembakau yang mengancam kesehatan. Hal ini mendorong kontribusi semua pihak baik masyarakat maupun pemerintah dalam upaya melindungi anak dari praktik manipulatif industri tembakau untuk melindungi generasi kini dan masa depan.

Pemerintah Kota Surabaya telah memiliki kebijakan melalui Perda Nomor 2 tahun 2019 dan Peraturan Wali Kota Nomor 110 tahun 2021 tentang Kawasan Tanpa Rokok. Implementasi Peraturan membutuhkan dukungan dan semangat Warga Surabaya atas kesadaran dan urgensi peran manipulatif industri tembakau. Sehingga diperlukan sosialisasi edukatif kepada masyarakat melalui momentum HTTS 2025.

Dekan FKM Unair, Prof Dr Santi Martini dr MKes,mengajak seluruh anak muda Surabaya untuk aktif terlibat dalam kampanye pengendalian tembakau dan mengajak masyarakat untuk berhenti merokok.

Berita Terkait :  Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya Amankan Pengedar Sabu Kawasan Dupak

”Ayo masyarakat berhenti merokok, karena kita ketahui bahayanya merokok terutama untuk anak-anak kita. Merokok bukan hanya yang bersangkutan yang merokok yang merasakan dampaknya, justru perokok pasif yang akan merasakan dampak tertinggi dari resiko asap rokok. Karena dampak yang pasif ini tidak merokok namun tiba-tiba merasakan sakit akibat dampak dari tembakau ini. Jadi harapannya masyarakat harus care terhadap lingkungan sekitar, bila terpaksa merokok harus ada di lingkungan area untuk merokok dan jangan di lingkungan rumah, agar keluarga tidak terpapar asap rokok,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya, Nanik Sukristina SKM MKes, dalam sambutannya menegaskan, pentingnya Peraturan Daerah Kawasan Tanpa Rokok (Perda KTR) Kota Surabaya sebagai landasan regulasi yang memperkuat upaya implementasi KTR di kota ini.

”Perda KTR bukan hanya aturan, tapi komitmen bersama untuk melindungi kesehatan masyarakat, khususnya anak-anak dan remaja dari paparan asap rokok,” ujarnya.

Sedangkan Ketua HTTS 2025, Dr Arief Hargono drg MKes, menyampaikan terima kasih atas kolaborasi luar biasa dari seluruh mitra yang telah mendukung kegiatan ini. ”Gebyar HTTS 2025 menjadi bukti adanya sinergi lintas sektor sangat mungkin diwujudkan demi menyelamatkan generasi muda dari bahaya rokok. Semoga kegiatan ini menjadi inspirasi untuk gerakan serupa di seluruh Indonesia,” tandasnya. [fen.hel]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru