Surabaya, Bhirawa
Dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional (HAN) tahun 2025, Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya menggelar Pengabdian kepada Masyarakat (Pengmas) Sosialisasi Kesehatan Gigi dan Mulut pada Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) atau anak istimewa di Rumah Anak Prestasi (RAP) Nginden Semolo, Rabu (23/7) kemarin.
Pengabdian Masyarakat (Pengmas) FKG Unair ini digelar dalam rangkaian HAN 23 Juli 2025. Pengmas digelar bekerja sama antara FKG Unair, Ikatan Dokter Gigi Anak Indonesia (IDGAI), Dinas Kesehatan Kota Surabaya, Dinas Sosial Kota Surabaya dan Yayasan Kesejahteraan anak Indonesia.
Menurut Prof Tania Saskianti drg PhD SpKGA(K) FIADH, Koordinator Pengmas FFKG Unair, Pengmas digelar tiga hari tanggal 12 Juli, 19 Juli dan 23 Juli bertempat di tiga Rumah Anak Prestasi (RAP) Surabaya yang berbeda yakni RAP Sono Kwijenan, RAP Kedung Cowek dan RAP Nginden Semolo.
”Kegiatannya meliputi penyuluhan gigi mulut, penyuluhan psikologi, kemudian Penyuluhan tentang Kesehatan anak dan pemeriksaan gigi dan mulut, serta konsultasi memang untuk mengingatkan kesejahteraan dan kesehatan gigi dan mulut, serta kesehatan umum anak berkebutuhan khusus. Karena semakin banyak anak berkebutuhan khusus sekarang dan mereka ini perlu dapat pelayanan kesehatan yang lebih baik,” kata Prof Tania.
Prof Tania menjelaskan, saat ini masalah besar untuk kesehatan gigi dengan cara yang sederhana dan bisa dilakukan oleh orang tua di rumah, makanya diedukasi tentang kedua hal itu, Bagaimana cara mencegah gigi berlubang dan bagaimana mencegah gusi berdarah, karena kalau pelayanan kesehatan giginya tambal cabut bisa dilayani di RAP semuanya gratis, asal warga Surabaya. Sedangkan pencegahan penyakit itu sangat mudah dilakukan oleh orang tua dan pengasuh anak-anak di rumah dengan pembiasaan membersihkan gigi.
Prof Tania menegaskan, Tim Dokter Gigi dari Departemen Gigi Anak FKG Unair bekerja sama dengan IDGAI Cabang Jawa Timur dan Pemkot Surabaya memberikan pelayanan kesehatan gigi dan mulut di RAP, setiap Senin hingga Jumat mulai pukul 08.00 hingga 12.00 WIB.
”Kita bisa memberikan layanan primer, jadi penyuluhan pemeriksaan gigi tambal cabut itu, kemudian pencegahannya. Itu bisa diberikan nanti, kalau ada kasus yang sulit yang tidak bisa ditangani di RAP itu akan dirujuk ke RS Pemerintah, yaitu RS Soewandie, RS Gigi dan Mulut (RSGM) FKG Unair, dan RS Universitas Airlangga (RS Unair) yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan,” pungkasnya
Sementara itu, Ketua IDGAI Cabang Jawa Timur, Prof Dr Sindy Cornelia Nelwan drg SpKGA SubspKKA(K) mengatakan, kegiatan ini melibatkan Tim Pengabdian Masyarakat (Pengmas) dan mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) FKG Unair, diikuti sebanyak 50 anak berkebutuhan khusus dan 50 orang tua.
”Kami dari IDGAI Pengda Jatim, FKG Unair, Pemkot Surabaya dalam hal ini Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial memperingati HAN 2025. Ini sebetulnya bukan semata-mata memperingati HAN, tapi memperingati pelayanan kami untuk Anak Istimewa di bidang kedokteran gigi anak ini perayaan yang kedua tahun. Jadi awalnya, dua tahun lalu kami menghubungi Pemkot Surabaya untuk kami ingin bagaimana agar anak- anak berkebutuhan khusus itu memiliki gigi yang sehat, khususnya di Surabaya,” jelas Prof Sindy.
Sehingga IDGAI bekerjasama dengan Dinas Sosial yang memiliki RAP ini, juga dengan Dinas Kesehatna yang mengatur flownya anak-anak istimewa untuk datang menerima pelayanan IDGAI dengan gratis. ”Jadi ini semua atas kontribusi IDGAI Jatim, FKG dan Pemkot Surabaya. Pelayanan meliputi kesehatan gigi anak, bisa cabut gigi, bisa tumpatan, bisa pencegahan, pemberian tobika fluor. Selama dua tahun ini konsisten 10 hingga 15 anak hadir setiap hari yang dikoordinir pihak Dinas Kesehatan,” tandas Prof Sindy. [fen.hel]