Bakal Dirikan Laboratorium Administrasi Publik
Bojonegoro, Bhirawa
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Bojonegoro (Unigoro) resmi memperpanjang kerja sama dengan FISIP Universitas Diponegoro (Undip). Kerja sama ditandai dengan penandatanganan memory of understanding (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) di Gedung FISIP Undip, Senin (14/10). Menindaklanjuti kerjasama, FISIP Unigoro bakal mendirikan laboratorium administrasi publik.
Dekan FISIP Unigoro, Ahmad Taufiq SHi MSi menuturkan, ini kali kedua FISIP Unigoro bekerja sama dengan FISIP Undip di bidang tri dharma perguruan tinggi. Di momen ini, juga melakukan benchmarking yang berfokus pada pengelolaan laboratorium administrasi publik.
“Kami memilih Undip menjadi mitra karena sebagai PTN kualitasnya sudah diakui. Setelah penandatangan PKS, kita langsung ke laboratorium administrasi publik Undip. Kami sharing banyak hal dengan pengelola, kepala departemennya, dan koordinator laboratoriumnya. Banyak hal yang diskusikan di situ,” tuturnya, Selasa (15/10).
Keberadaan laboratorium administrasi publik di FISIP Unigoro nantinya sebagai penunjang aktivitas pembelajaran. Taufiq menjelaskan, perkuliahan di dalam kelas cenderung bersifat teoritis dan analisis. Sedangkan di laboratorium, mahasiswa akan mempraktikkan analisis kebijakan publik.
“Kalau melihat laboratorium administrasi publik di beberapa tempat seperti Undip dan UB (Universitas Bojonegoro), kebanyakan berbentuk seperti ruang kelas. Yang di dalamnya ada komputer berisi software penunjang analisis kebijakan publik. Sehingga output dari laboratorium ini berupa hal – hal yang berhubungan dengan kebijakan. Seperti policy brief, policy paper, artikel ilmiah atau penelitian, bahkan analisis keuangan APBD. Jadi sangat beda dengan laboratorium ilmu alam,” jelasnya.
Ke depan, bentuk kerja sama antara FISIP Unigoro dan FISIP Undip harus semakin ditingkatkan. Tidak hanya sebatas untuk menunjang pembelajaran dan penelitian.
Taufiq menyebut, Kepala Departemen Administrasi Publik Undip, Dr AP Tri Yuniningsih MSi, menyampaikan tentang rancangan untuk melakukan pengabdian masyarakat di Bojonegoro yang bersifat internasional. ”Ini (pengabdian masyarakat) bisa kita realisasikan bersama,” tukasnya. [bas.fen]