25 C
Sidoarjo
Sunday, November 24, 2024
spot_img

Final Sepak Bola PON Tak Perlu VAR, Hanya Butuh Wasit Berkualitas

Pelatih Sepak Bola Jatim, Fakhri Husaini mempersiapkan strategi khusus saat melawan Jabar.

Banda Aceh, Bhirawa
Partai klasik antara tim sepak bola Jawa Timur melawan Jawa Barat bakal digelar di Stadion Harapan Bangsa (SHB), Banda Aceh, Rabu (18/9). Pertandingan itu bakal berlangsung seru karena dan bakal menjadi perhatian publik penggila sepak bola.

Pelatih Sepak Bola Jatim, Fakhri Husaini mengatakan, pertandingan itu nanti akan berjalan semakin menarik jika dipimpin oleh wasit berkualitas. “Sepakbola harus memberikan kebaikan kepada semua,” kata Fakhri dalam sesi jumpa pers di Media Center PON XXI 2024 Aceh-Sumut. Hotel Hermes, Banda Aceh, Selasa (17/9/2024) malam.

Ia juga mencotohkan saat Jatim melawan Aceh di babak semifinal, pertandingan yang disaksikan puluhan ribu penonton yang memadati stadion berjalan menarik dan menghibur. Bahkan ratusan pendukung Jatim yang berada di tengah-tengah puluhan ribu supporter tuan rumah saling memberikan support dan tidak ada gesekan

Bahkan saat tim tuan rumah menelan kekalahan 2-3, semua penonton menerima hasil pertandingan itu dan tidak ada gesekan baik didalam maupun diluar pertandingan. “Bayangkan, 300-an supporter Jatim di antaranya ribuan suporter Aceh. Tidak ada satupun batu yang mengarah ke suporter Jatim. Semuanya bisa menerima meski Aceh kalah,” ucapnya.

Mantan pemain nasional itu juga menyoroti kepemimpinan wasit pada babak perempat final antara Sulawesi Tengah (Sulteng) dan Aceh. Sebenarnya, lanjut Fakhri, kedua kesebelasan diperkuat dengan pemain berkualitas. Mereka pula yang akan menjadi masa depan sepakbola Indonesia.

Berita Terkait :  Dispora Jatim Sinergi dengan Kodiklatal, Pameran Alutsista dan Kirab Meriahkan Parade Surya Senja

Namun laga kedua kesebelasan menjadi tidak menarik karena kualitas wasit yang memimpin jalannya pertandingan. Wasit berat sebelah saat mengambil keputusan dan banyak menguntungkan salah satu tim. “Menyaksian Sulteng lawan Aceh, saya sangat sedih. Pertandingan jadi tidak berkualitas karena dipimpin wasit yang tidak berkualitas,” tandasnya.

Saat disinggung apakah di babak final perlu VAR, pria asli Lhokseumawe, Aceh dengan mengatakan tidak memerlukan peralatan itu untuk even setingkat PON. Orang awam pun yang menyaksikan laga antara Aceh lawan Sulteng tahu bahwa wasitnya tidak berkualitas. “Orang bodoh pun tahu. Tidak perlu VAR. Wasit harus punya hati nurani. Apalagi mereka itu pemain-pemain muda,” tandasnya.

Sementara soal strategi menghadapi Jabar di final, Fakhri tak berbicara banyak. Pastinya dari 23 pemain yang dibawa ke PON XXI, hanya satu pemain yang tidak bisa tampil. Yakni Rafael yang mengalami cedera ligamen.

Tidak menutup kemungkinan, Fakhri menerapkan formasi yang sama seperti saat menghadapi Aceh di babak semifinal. Namun formasi pemain bisa juga berubah menyesuilkan kondisi di lapangan. “Semua tim sudah tahu kekuatan masing-masing. Kami juga sudah punya video dan catatan tim Jabar. Untuk formasi pemain, tunggu informasi medis,” tutur pri asal Aceh tersebut. wwn

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru

spot_imgspot_imgspot_img