28 C
Sidoarjo
Friday, December 5, 2025
spot_img

Festival Literasi Disperpusip Ditutup Dengan Penampilan Orasi Kebudayaan Bupati


Situbondo, Bhirawa
Puncak kegiatan Festival Literasi tahun 2025 yang dilaksanakan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Situbondo, ditutup dengan orasi kebudayaan yang dikupas oleh Bupati Situbondo, Yusuf Rio Wahyu Prayogo.

Orang nomor satu dilingkungan Pemkab Situbondo itu menyampaikan orasi kebudayaan dengan tema “Manusia Situbondo” sebagai upaya membangun kesadaran kolektif untuk memajukan daerah, Rabu malam (15/10).

Dalam orasinya, Bupati Rio menerangkan tentang pentingnya menjadi manusia pembelajar dengan ciri-ciri yang dapat dilihat dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

“Manusia Situbondo harus memiliki kesadaran geografis dan memahami potensi yang dimiliki oleh daerahnya,” ujar Mas Rio.

Mas Rio juga menegaskan sebagai manusia, pentingnya memiliki mindset wirausaha, kreatif, dan berani mengambil risiko untuk terus berkembang serta mandiri. “Menjaga lingkungan dan sumber daya alam, serta meningkatkan peran sosial masyarakat, merupakan hal yang penting,” imbuh Mas Rio.

Untuk menjaga lingkungan sekitar, lanjut Mas Rio, maka harus memiliki kesadaran ekologis dan memahami kewajiban untuk menjaga sumber daya lingkungan. “Kita sebagai manusia perlu memiliki growth mindset dan keberanian untuk berubah menjadi lebih baik. Kita harus berani meninggalkan karakter yang tidak baik dan memiliki empati untuk mengubah keadaan,” tutur Mas Rio.

Selain itu, Mas Rio juga menyampaikan orasi budaya dengan fantastis. Namun, mantan Direktur PRC ini juga mengajak masyarakat Kabupaten Situbondo untuk bisa menjadi manusia pembelajar yang terbuka dan memiliki semangat panjang untuk terus meningkatkan kemampuan literasi tanpa batas.

Berita Terkait :  Pemkab Blitar Tetap Berlakukan Pajak MBLB

“Mari kita siapkan manusia Situbondo untuk menjadi manusia pembelajar yang handal menghadapi berbagai tantangan di masa depan. Contoh, hubungan antara kiai dan santri sebagai simbol pembelajaran sepanjang hayat untuk menghadapi tantangan masa depan,” ujar Mas Rio.

Dalam pandangan Mas Rio, adanya hubungan antara kiai dan santri, tidak pernah putus dalam menerapkan sistem pendidikan dan pengajaran sepanjang hayatnya. “Hal ini contoh bagi kita semua, karena setelah menjadi alumni santri mereka terus menyambung silaturrahmi dengan para kiai-nya,” pungkas Mas Rio. [awi]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru