Anggota Komisi VII DPR RI, Eric Hermawan.
Jakarta, Bhirawa.
Dalam rapat pembahasan Program Kerja Tahun Anggaran 2025, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) bersama Komisi VII DPR RI sepakat memperkuat strategi promosi pariwisata nasional.
Fokus utama adalah meningkatkan daya saing lima destinasi super prioritas dan mengembangkan destinasi baru yang potensial.
Anggota Komisi VII DPR RI, Eric Hermawan, menekankan pentingnya peran pemerintah dalam memajukan pariwisata melalui promosi internasional dan digitalisasi.
“Lima destinasi super prioritas seperti Danau Toba, Candi Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, dan Likupang sudah dikenal luas. Pemerintah hanya perlu memberikan sentuhan promosi yang lebih inovatif, terutama melalui digitalisasi,” ujarnya.
Eric menambahkan bahwa promosi berskala internasional dan agenda wisata yang terjadwal dapat meningkatkan kunjungan wisatawan secara signifikan.
“Kalau promosi dan jadwal wisata tersosialisasi dengan baik, kuantitas dan kualitas kunjungan pasti meningkat,” tambahnya.
Selain promosi, aksesibilitas juga menjadi sorotan. Eric menegaskan bahwa kemudahan akses transportasi akan menentukan kenyamanan dan keamanan wisatawan.
“Semakin mudah dijangkau, semakin tinggi minat wisatawan. Ini penting untuk semua destinasi, terutama yang berada di daerah terpencil,” tegasnya.
Tak hanya fokus pada destinasi unggulan, Komisi VII juga mendorong pengembangan destinasi baru yang memiliki potensi besar.
Eric mencontohkan beberapa destinasi di Jawa Timur, seperti Sapi Sonok dan Batik Tulis Madura di Pamekasan serta Pulau Gili Labak di Sumenep yang terkenal dengan kandungan oksigen tertinggi di dunia.
“Kesenian dan keindahan alam ini harus mendapat perhatian. Destinasi baru seperti ini bisa mendatangkan wisatawan sekaligus memberikan dampak ekonomi yang merata di daerah,” ungkapnya.
Menteri Pariwisata, Widiyanti Putri Wardhana, menegaskan bahwa pengembangan destinasi super prioritas tetap menjadi target utama. Namun, ia juga berkomitmen untuk menambah jumlah destinasi super prioritas dalam lima tahun ke depan.
“Kami akan terus mendorong pariwisata sebagai motor penggerak ekonomi. Lima destinasi super prioritas adalah langkah awal, tapi kami juga berkomitmen untuk membangun destinasi baru yang bisa bersaing di kancah internasional,” jelas Widiyanti.
Eric Hermawan menutup dengan janji untuk mengawal pemerataan ekonomi melalui sektor pariwisata.
“Demi Allah, saya akan terus memperjuangkan program pengembangan destinasi baru agar ekonomi di daerah tertinggal bisa bangkit. Pariwisata harus memberikan manfaat bagi seluruh rakyat Indonesia,” tutupnya penuh semangat.
Dengan langkah ini, diharapkan pariwisata Indonesia semakin maju dan mampu memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian nasional, sekaligus membawa nama Indonesia semakin harum di mata dunia. (geh,ira.hel)