Kota Malang, Bhirawa.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Malang Febrina, menyampaikan bahwa ekonomi wilayah kerja BI Malang (Malang Raya, Pasuruan, dan Probolinggo) pada 2024 tumbuh solid sebesar 5,20% . Pertumbuhan ini melampaui Jawa Timur 4,93% dan nasional 5,03%.
Pernyataan tersebut disampaikan Febrina, pada saat pembukaan Sinergi Menuju Ekonomi yang Kreatif, Tangguh, Teruji dan Terdigitalisasi (Sekartaji) dan Festival Bromo di Hotel Grand Mercur Mirama Malang, Selasa 17/6 kemarin.
Pertumbuhan tersebut menurut Febrina didorong oleh meningkatnya konsumsi pemerintah 5,95% serta net ekspor 10,05% berkat perluasan pasar dan pertumbuhan industri pengolahan. “Sektor industri pengolahan mendominasi struktur ekonomi dengan kontribusi sebesar 39,85%, disusul perdagangan dan pertanian,” ujarnya.
Kinerja ini diperkuat oleh stabilitas inflasi yang tetap terjaga. Kota Malang mencatat inflasi sebesar 1,36% yoy, sementara Kota Probolinggo 1,58% yoy, berkat kerja keras Tim Pengendali Infasi Daerah (TPID) dalam menjalankan strategi 4K yaitu ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, keterjangkauan harga, dan komunikasi yang efektif
Menurut Febrina Outlook 2025 potensi tetap cerah, Tahun 2025 diproyeksikan menjadi tahun yang tetap menjanjikan dengan pertumbuhan ekonomi diprakirakan antara 4,6%-5,4% (yoy). Faktor penopangnya antara lain kuatnya konsumsi dan permintaan eksternal. Namun, dinamika global dan fluktuasi harga komoditas menjadi risiko yang perlu diantisipasi melalui sinergi kebijakan moneter, fiskal, dan digitalisasi sistem pembayaran.Disampaikan Rangkaian Sekartaji X: Road to Festival Bromo
Berbagai kegiatan Road to Sekartaji X Festival Bromo telah digelar sejak awal tahun sebagai bentuk konkret sinergi antar-stakeholder, antara lain: Selain itu pihaknya juga melakukan Talkshow Gunung Sari bertema arah kebijakan perekonomian regional 2025, Pelatihan dan onboarding UMKM eksporBusiness matching & investasi daerah Elektronifikasi destinasi wisata, seperti, Pantai Modangan Kab. Malang (Fun Run 5K, QRIS, dan alat penguat jaringan) Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) (sosialisasi transaksi non-tunai dan FGD). Digitalisasi sektor pariwisata turus digenjot melalui pelatihan, FGD, dan kolaborasi dengan komunitas wisata dan pelaku UMKM untuk menciptakan atraksi wisata yang unggul dan inklusif.
Dalam rangka penguatan ketahanan pangan dan nilai tambah komoditas, BI Malang juga menggelar FGD Sektor Pertanian, yang merekomendasikan Budidaya organik dan praktik pertanian unggul (GAP) Penguatan branding beras sehat. Kolaborasi multipihak: petani, UMKM, milenial, dan industry Business matching dan proyek demplot untuk validasi inovasi.
Pengembangan Ekonomi Syariah dilakukan Unlocking the Power of Waqf Tidak hanya itu, BI Malang juga memajukan ekonomi syariah sebagai sumber pertumbuhan baru melalui: Sertifikasi halal UMKM Pelatihan juru sembelih halal
Talkshow literasi ekonomi syariah bertema “Unlocking the Power of Waqf” yang membahas peran strategis wakaf dalam pembiayaan pembangunan berkelanjutan. Disampaikan Febrina Festival ini merupakan bagian dari Strategic Regional Program (SRP) 2025 yang selaras dengan program nasional BI-wide, dengan tujuan utama Stabilitas makroekonomi dan inflasi.[mut.riq.ca]


