Surabaya, Bhirawa
Ir H R Eddy Surohadi SE MH Dipl Ki, terpilih menjadi Ketua Umum/Ketum Paguyuban Alumni SMAN 1 hingga 9 Surabaya (Pasmanbaya) masa Bhakti 2025-2028. Eddy, alumni SMAN 3 Surabaya tahun 1970 ini akhirnya dipilih secara aklamasi dalam Sidang Rapat Anggota Luar Biasa Pemilihan Ulang Ketua Umum Pasmanbaya 1-9 yang digelar di Universitas Narotama Surabaya, Hari Minggu (18/5) kemarin. Eddy Surohadi menggantikan Ketua Umum Periode 2021-2025, Drg Hj Nora Lelyana.
”Bersama ini saya tetapkan Eddy Surohadi, sebagai Ketum Pasmanbaya 2025-2028. Setuju…” kata Pimpinan Sidang, Dr H Yoyok Subagiono SH SIK MSi, didampingi dr Hj Ida Widyastuti Sp DVE, FINSDV, MM, (sekretaris) dan drg Fina Binawati (anggota).
Sebelum terpilih secara aklamasi, sebenarnya sudah ada dua calon ketua umum yakni Eddy Surohadi sendiri dan Drs Rudi Hariyono MM. Tetapi salah satu calon yakni Rudi Hariyono, alumni SMAN 9, tahun 1977 Surabaya mengajukan pengunduran diri dengan menyerahkan surat pengunduran diri dengan tembusan pada Ketua Umum Lama, Drg Hj Nora Lelyana.
Rudi mundur dari pemilihan Ketua Umum Pasmanbaya karena kesibukannya. Sehingga hanya ada satu calon saja, akhirnya Eddy Surohadi, ditetapkan sebagai Ketua Umum Pasmanvaya 1-9 Surabaya periode 2025-2028.
”Sesuai dengan aturan Tata Tertib Pemilihan Calon Ketua Umum. Selain itu, peserta yang hadir dan memenuhi hak suara telah kuorum. Hadir Ketua IKA SMAN 2, 3, 5 dan Koordinator IKA SMAN 9. Juga hadir sembilan koordinator. Yakni koordinator angklung, koordinantor karawitan, koordinator fashion show, koordinator golf club, koordinator lion dance, koordinator UMKM, koordinator pendidikan, koordinator sosial, koordinator Tetada Kalimasada. Maka Cak Eddy ditetapkan sebagai Ketua Umum Pasmanbaya periode 2025-2028,” kata Yoyok.
Dalam visinya, Eddy Surohadi, akan membawa Pasmanbaya sebagai pemersatu dan terus menjalin komunikasi dengan sesama alumni. Sedangkan misinya, akan membawa alumni untuk almamater. Misalnya, berusaha untuk membantu SMA Negeri se-Surabaya untuk mendapatkan informasi mengenai Pendidikan di dalam dan luar negeri.
Serta berusaha membantu siswa yang kurang mampu untuk melanjutkan pendidikannnya. Selain itu, juga memperjuangkan alumni untuk masyarakat. Seperti, meningkatkan pemahaman masyarakat tentang hukum dan kesehatan. Juga menggelar kegiatan-kegiatan sosial untuk masyarakat dibidang Kesehatan untuk masyarakat kurang mampu.
Usai dilantik dan serah terima, Eddy Surohadi mengatakan, Alhamdulillah dirinya telah terpilih secara aklamasi. Hal ini merupakan amanah bagi dirinya dan ini semua kehendak Allah di luar perkiraan semua pihak. Dan bagaimana ke depannya akan membawa Pasmanbaya lebih baik dari sebelumnya, baik dalam hal pemilihan ketua, dalam hal menggelar Munas. Itu semua harus menggunakan etika organisasi yang baik.
”Sebagai intelektual sebagai alumni SMA Negeri se Surabaya maka kita harus menjaga kualitas kita, etika kita terhadap para alumni yang telah mempercayakan kita sebagai pimpinan. Sedangkan dalam program saya. Saya akan menggalakkan UMKM-UMKM di seluruh SMA Negeri di Surabaya, dan bagi UMKM yang serius saya akan memberikan bantuan keuangan kredit syariah, khususnya bagi alumni. Saya juga akan memberikan sosialisasi hukum di daerah- daerah, sebab banyak di masyarakat yang tidak tahu hukum. Kita sering baca di koran, masyarakat awam tidak tahu kalau walau pegang-pegang anak kecil itu hukumannya berat. Maka Pasmanbaya akan memberikan sosialisasi tentang hukum,” papar Eddy Surohadi.
Hj Nora Lelyana, Ketua Umum periode 2021-2025 mengaku sangat bersyukur, sebab ke depannya Pasmanbaya akan dinahkodai Eddy Surohadi yang mempunyai banyak pengalamannya banyak, kepemimpinannya juga sangat baik, bahkan program – programnya juga luar biasa sehingga ke depannya bisa memajukan anggotanya, kegiatan sosialnya dan pendidikannya tidak hanya untuk anggota Pasmanbaya tetapi juga untuk masyarakat di luar Pasmanbaya.
”Saya juga mengucapkan terima kasih karena telah diberi kepercayaan untuk memimpin yakni sebagai Ketua Umum Pasmanbaya. Dinamika organisasi Pasmanbaya ini menunjukkan bahwa organisasi ini hidup. Semua anggota merasa memiliki sehingga tidak diam. Bila organisasi diam maka menunjukkan organisasi itu tidak ada aktivitas,” ujar Hj Nora Lelyana. [fen.hel]
