Jakarta, Bhirawa
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo mendukung penuh penyelenggarakan kejuaraan anggar atau Asian Senior Fencing Championship 2025 di Bali 17-23 Juni 2025. Ia juga berharap atlet anggar Indonesia bisa bertanding di Olimpiade Los Angeles 2028.
Hal tersebut dikemukaan Menpora Dito Ariotedjo saat menerima kunjungan dari Pengurus Besar Ikatan Anggar Seluruh Indonesia (PB IKASI) yang dipimpin Amir Yanto di kediamannya di Jalan Denpasar Raya Nomor 34, Jakarta Selatan (Jaksel), Rabu (21/5) siang.
Pada kesempatan itu, Menpora Dito Ariotedjo juga menginginkan peta jalan sebagai strategi jangka panjang bagi cabang olahraga anggar agar menembus panggung Olimpiade. Menurutnya, keikutsertaan Indonesia dalam multievent seperti Olimpiade, Asian Games, dan SEA Games harus dipersiapkan dengan matang.
“Harus dibuat target. Apalagi anggar ini selalu ada di Olimpiade, Asian Games, dan SEA Games. Anggar juga termasuk dalam mother of sport,” kata Dito dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (22/5).
Ia juga menilai Kejuaraan Anggar Asia di Bali dapat menjadi batu loncatan untuk memperkuat fondasi pembinaan atlet nasional dan membuka peluang menuju prestasi global. Dito juga melihat kejuaraan ini momentum strategis untuk menilai kesiapan atlet Indonesia bersaing di level dunia.
Dito menyatakan kesiapan pemerintah untuk bekerja sama dengan penyelenggara, termasuk promosi dan publikasi melalui Lembaga Pengelola Dana dan Usaha Keolahragaan (LPDUK) atau Inaspro. “Kami siap membantu menaikkan antusiasme kejuaraannya. Inaspro bisa dilibatkan,” kata dia.
Dito mengapresiasi upaya PB Ikasi dalam mengangkat kembali kejayaan anggar Indonesia, terlebih Indonesia turut mendirikan Fencing Confederation of Asia (FCA).
Ia berharap kejuaraan ini tidak hanya sukses secara teknis, tetapi juga menjadi bagian dari peta jalan menuju kejayaan anggar di tingkat global. Ini pertama kali sebuah Kejuaraan Anggar Asia diadakan di Indonesia setelah dua dekade.
Ketua Umum PB Ikasi Amir Yanto menyatakan 24 negara dari Asia, Australia, dan Oseania akan hadir dalam turnamen itu, temasuk negara-negara jago anggar seperti Jepang, Korea, dan Hong Kong.
PB Ikasi juga telah menyiapkan 25 atlet anggar Indonesia untuk turun dalam semua nomor pertandingan. Selain sebagai tuan rumah, Indonesia juga ingin memberikan pengalaman bertanding internasional kepada para atlet muda sebagai bagian dari pembinaan jangka panjang.
Sementara itu Sekjen PB IKASI Firtian Judiswandarta mengatakan PB IKASI juga sudah memiliki grand design atau rencana jangka panjang maupun jangka pendek untuk program pembinaan agar atlet anggar Indonesia bisa bertanding di ajang Olimpiade.
“Kita memiliki strategi pembinaan agar atlet anggar Indonesia bisa bertanding di Olimpiade Los Angles 2028. Untuk program jangka pendeknya adalah mempersiapkan atlet untuk turun di Dakar 2026 Youth Olympics,” kata Firtian Judiswandarta saat dihubungi melalui telepon genggamnya, Kamis (22/5).
Selain itu, PB IKASI pimpinan Amir Yanto juga akan menurunkan beberapa atlet junior di Kejuaraan Anggar Asia di Bali. “Jadi sebelum turun di Kejuaraan Anggar Asia di Bali, kita sudah melakukan seleksi atlet dan yang terpilih kita latih di Pelatnas,” kata Firtian Judiswandarta yang juga mantan atlet tembak nasional asal Jatim itu.
Firtian juga menyampaikan, selain dipercaya sebagai tuan rumah Kejuaraan Anggar Asia di Bali, Indonesia kembali akan menggelar kejuaraan internasional Asian Junior and Cadet Fencing Championships yang rencanannya digelar di Cibubur Jakarta. “Dua kejuaraan internasional itu juga menjadi seleksi bagi atlet junior sebelum turun olimpiade junior di Dakar 2026,” katanya. [wwn]


