33 C
Sidoarjo
Friday, December 5, 2025
spot_img

Dukung Artcofest 2025, BI Dorong Kopi Unggulan Malang–Pasuruan Terus Berkembang

Deputi Kepala BI Malang, Dedy Prasetyo bersama penggerak Kopi di Kota Malang usai memberikan keterangan pers Kamis (30/10/2025).

Kota Malang, Bhirawa.
Bank Indonesia (BI) Malang menyatakan dukungannya terhadap pelaksanaan Artcofest 2025, sebuah festival seni, kopi, dan ekonomi kreatif yang akan digelar pada 3 November 2025 di Universitas Brawijaya (UB) Malang.
Festival ini menjadi ajang kolaboratif antara seni, ekonomi kreatif, dan komoditas unggulan daerah, khususnya kopi lokal yang selama ini menjadi fokus pembinaan BI.

Dalam pernyataannya di Ombe Café, Kamis (30/10), Deputi Kepala Perwakilan BI Malang, Dedy Prasetyo, menegaskan bahwa kopi merupakan salah satu sektor strategis yang terus dibina oleh BI untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dan meningkatkan kesejahteraan petani.

“Kopi bukan hanya komoditas unggulan, tapi juga bagian dari identitas budaya dan kekuatan ekonomi kreatif daerah. Melalui Artcofest, kami ingin memperluas eksposur kopi lokal Malang dan Pasuruan ke tingkat nasional,” ujar Dedy.

Secara khusus, BI Malang memiliki sejumlah kelompok tani dan koperasi binaan yang menjadi perwakilan kopi unggulan daerah.

  • Kopi Sridonoretno
  • Pengelola: Koperasi Sridonoretno, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang
  • Wilayah: Tiga desa — Srimulyo, Sukodono, dan Baturetno
  • Jenis: Robusta
  • Luas lahan: 472,7 Ha
  • Kapasitas produksi: 458 ton/tahun (greenbean)
  • Kopi Sumadi
  • Pengelola: Poktan Sumber Makmur Abadi, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan
  • Jenis: Arabica
  • Luas lahan: 54 Ha (sebagian masih tanaman baru)
  • Kapasitas produksi: 10 ton/tahun (greenbean)
  • Kopi Margading
  • Pengelola: Poktan Hidup Makmur, Kecamatan Tirtoyudo, Kabupaten Malang
  • Jenis: Robusta
  • Luas lahan: 20,5 Ha
  • Kapasitas produksi: 20 ton/tahun (greenbean)
  • Kopi Ledug
  • Pengelola: Poktan Mitra Karya Tani, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan
  • Jenis: Arabica (lahan produktif)
  • Luas lahan: 20 Ha
  • Kapasitas produksi: 3,5 ton/tahun (kopi bubuk/roasting)
Berita Terkait :  Kejari Tetapkan Tiga Tersangka dalam Kasus Penyalahgunanan PSU

Selain itu, BI juga membina mitra kopi lainnya seperti Kopi Siman Bulukerto (Kota Batu) dan Kopi Krucil (Kabupaten Probolinggo). Melalui pembinaan ini, BI terus mendorong peningkatan kapasitas petani, kualitas produk, serta perluasan akses pasar dari hulu ke hilir.

Selain Artcofest, pada tanggal 6–9 November 2025 juga akan digelar Malang Fashion Week (MFW) 2025. Kedua event tersebut diharapkan menjadi penggerak utama perputaran ekonomi kreatif di Malang Raya.

“BI selalu mendukung penuh setiap event yang dapat menjadi pusat pergerakan ekonomi wilayah. Artcofest dan MFW merupakan event besar yang diharapkan membawa dampak positif bagi ekonomi kreatif di Malang,” jelas Dedy.

Ia menambahkan, industri kopi maupun fesyen di Malang Raya tumbuh pesat dan memiliki efek domino yang luas. Melalui fasilitasi BI, para pelaku dari hulu ke hilir — mulai dari petani, pengusaha kopi, desainer, hingga buyer — akan dipertemukan dalam kegiatan Business Matching untuk membuka peluang transaksi langsung.

“Kami ingin mendorong ekosistem bisnis kopi dan fesyen dari hulu ke hilir. Business matching akan mempertemukan petani dengan pembeli, serta pengrajin fesyen dengan desainer dan investor,” terangnya.

Sementara itu, Dias Satria, Founder Art Coffee Festival (Artcofest), menjelaskan bahwa festival tahun ini akan melibatkan 50 petani kopi dari wilayah Malang Raya dalam kegiatan Business Matching.

“Petani kopi dan buyer bisa berinteraksi langsung, dengan harapan terjadi transaksi dan kerja sama bisnis nyata,” ujarnya.

Berita Terkait :  Usai Cuti Kampanye, Bupati Malang HM Sanusi Langsung Tinjau Hasil Perbaikan Jalan Desa Randugading

Selain Business Matching, Artcofest juga akan menghadirkan berbagai kegiatan seperti Session Talk, Workshop, Art Show, Kompetisi V60, dan Coffee Exhibition.

Sebagai puncak acara, akan diluncurkan Pusat Pengembangan Bisnis Kopi di Universitas Brawijaya, yang diharapkan menjadi wadah penguatan ekosistem kopi dari edukasi hingga komersialisasi.

“Semua ini karena kami melihat potensi bisnis kopi sangat besar di wilayah Malang Raya. Kopi bukan hanya minuman, tapi sumber ekonomi, budaya, dan kreativitas,”urai Dias. (mut.hel).

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru