Surabaya, Bhirawa
Dua perempuan asal Tegal Jawa Tengah ditemukan dalam kondisi kebingungan di wilayah Krembangan, Surabaya, setelah menjadi korban penipuan tenaga kerja. Keduanya diarahkan oleh warga ke Polsek Krembangan sebelum mendapat bantuan dari Dinas Sosial (Dinsos) Jatim.
Korban bernama Amelia (33) dan Aji Yuniana (32) mengaku direkrut oleh penyalur tenaga kerja untuk bekerja di Surabaya. Namun, setibanya di kota tersebut, mereka justru ditempatkan di sebuah warung makan tanpa diberi kejelasan mengenai gaji dan diperlakukan secara kasar. Jam kerja yang panjang, mulai subuh hingga warung tutup, semakin memperburuk kondisi mereka.
Ketika mencoba meminta izin untuk pulang, mereka hanya diberikan uang Rp 10 ribu tanpa gaji yang dijanjikan. Tidak mengetahui arah di Surabaya, keduanya berjalan kaki hingga akhirnya mendapat pertolongan warga yang mengantar mereka ke kantor polisi.
Koordinator Tim Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Jatim, Nursoleh menyatakan, kasus ini merupakan bentuk eksploitasi tenaga kerja yang harus segera ditangani. ”Kami menghimbau masyarakat agar lebih berhati-hati dalam menerima tawaran pekerjaan, terutama yang tidak memiliki kejelasan kontrak dan gaji,” ujarnya.
Nursoleh menambahkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan berbagai instansi terkait untuk memastikan korban mendapatkan perlindungan dan dapat kembali ke keluarganya dengan selamat.
”Kami bekerja sama dengan Dinas Sosial dan TKSK Kota Tegal untuk memastikan kedua korban bisa segera pulang serta mendapatkan pendampingan lebih lanjut,” tuturnya.
Menindaklanjuti kasus ini, Tim Respon Kasus Dinsos Jatim langsung berkoordinasi dengan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Kota Tegal untuk mengonfirmasi keluarga korban. Karena waktu yang sudah larut malam, keduanya sementara ditampung di rumah Bhabinkamtibmas sebelum dipulangkan melalui koordinasi Dinsos Jatim.
Kasus ini kembali menyoroti praktik penipuan tenaga kerja yang masih marak terjadi. Dinsos Jatim menghimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam menerima tawaran kerja, terutama dari pihak yang tidak resmi. [rac.fen]