Situbondo, Bhirawa.
Pemkab Situbondo melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana (DP3APPKB) Kabupaten Situbondo mendukung program ketahanan keluarga di Kabupaten Situbondo tahun 2024. Salah satu caranya dengan meningkatkan kesehatan mental kaum perempuan yang ada di Kota Santri Pancasila Situbondo.
Kepala DP3APPKB Kabupaten Situbondo, Moh. Imam Darmaji mengatakan, kegiatan sosialisasi perlindungan perempuan kali ini mengambil tema Kesehatan Mental Perempuan Mendukung Ketahanan Keluarga di Kabupaten Situbondo tahun 2024.
“Perempuan adalah pilar ketahanan keluarga dan masyarakat. Kami melihat realita saat ini masih banyak perempuan yang menjadi korban kekerasan, diskriminasi dan bentuk ketidakadilan lainya. Oleh karena itu, sosialisasi ini ada sebagai bagian dari upaya kita bersama untuk menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi perempuan,” tutur mantan Kadis Peternakan Kabupaten Situbondo itu.
Dalam pandangan Imam Darmaji, perlindungan terhadap perempuan bukan hanya tentang menghindari kekerasan fisik, tetapi juga mencakup aspek psikologis, sosial dan ekonomi. “Sebagai bukti adanya upaya perlindungan perempuan pemerintah telah mengatur dalam undang-undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT),” ungkap Imam Darmaji.
Seiring dengan perkembangan zaman dan perubahan pola hidup masyarakat, aku Imam Darmaji, pihaknya melihat adanya berbagai tantangan yang dihadapi perempuan. Bahkan kini, ungkap Imam, banyak dari mereka yang mungkin masih mengalami ketidakadilan atau bahkan kekerasan, baik di dalam rumah tangga, tempat kerja dan tempat umum.
“Nah ini tugas kita sebagai pemerintah, bersama seluruh elemen masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang aman, nyaman dan adil bagi perempuan. Sosialisasi seperti ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran semua pihak agar memiliki pemahaman yang benar tentang hak-hak perempuan. Langkah-langkah perlindungan yang diambil ini untuk mencegah dan menangani kasus diskriminasi terhadap perempuan,” ujar mantan Camat Kendit itu.
Meski demikian, sambung Imam, pihaknya sangat mengapresiasi kehadiran peserta sosialisasi untuk mengikuti acara tersebut hingga tuntas. “Kami minta nantinya semua peserta untuk ikut menginformasikan kepada warga yang lain. Sehingga ilmu yang diperoleh merata di semua lini. Semoga hasil dari kegiatan ini dapat bermanfaat dan dapat digunakan sebagai acuan pencegahan kekerasan pada perempuan di Kabupaten Situbondo,” pungkas mantan Kepala Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Situbondo itu. [awi.wwn]
