Oleh :
Muhammad Yusuf
Dosen PPKn Universitas Muhammadiyah Malang
Sektor pendidikan merupakan sektor yang sangat urgent untuk terus mendapat perhatian dari setiap negara di dunia, tanpa terkecuali Indonesia. Termasuk berbaikan dalam tata kelola pendidikan yang baik dan efisien sangat penting untuk mengatasi berbagai tantangan dan memaksimalkan potensi sistem pendidikan. Untuk itu, perhatian yang terus menerus terhadap sektor pendidikan di Indonesia meski terus dilakukan, pasalnya sektor pendidikan adalah kunci untuk mencapai perkembangan yang inklusif, adil, dan berkelanjutan.
Perbaikan dalam tata kelola pendidikan bukan hanya penting untuk memastikan pencapaian tujuan pendidikan yang telah ditetapkan, tetapi juga untuk menciptakan sistem pendidikan yang responsif, inklusif, dan berkelanjutan. Dan, untuk merealisaikan hal tersebut, tentu memerlukan keterlibatan aktif dari semua stakeholder, termasuk pemerintah, lembaga pendidikan, masyarakat, dan sektor swasta.
Merawat pendidikan
Pendidikan di Indonesia masih menyisakan masalah secara sistemik. Perlu ada perhatian khusus dan serius guna merumuskan alternatif kebijakan pendidikan secara sistematis, terstruktur, dan terencana serta berkelanjutan. Untuk itu, upaya “dramaturgi kemerdekaan pendidikan” perlu diakhiri dengan melibatkan refleksi dan tindakan untuk merangkum hasil analisis serta menentukan langkah-langkah ke depan. Pasalnya, kondisi pembangunan sistem pendidikan saat ini masih jauh dari kata merdeka. Sebab, di belakang layar, banyak problematika pendidikan yang banyak ditutup rapat dan menihilkan makna merdeka yang sesungguhnya. Itu artinya, di luar layar, berbagai problematika pendidikan kerap tertutupi oleh tirai dengan rapat.
Ke depan mestinya pemerintahan bisa memperhatikan betul problematika pendidikan kita yang belum merdeka. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi sistem pendidikan Indonesia tidak kunjung merdeka. Misalnya, terkait integritas pendidikan, yang disebutnya masih tercoreng oleh praktik-praktik ilegal dan tindakan kecurangan. Kemudian, indeks pendidikan yang masih relatif rendah, jika dilihat dari daya saingnya dengan negara-negara lain. Belum lagi, problematika regulasi sistem pendidikan nasional yang belum mampu menyelesaikan permasalahan pendidikan secara progresif.
Tumpang tindih kebijakan dan inkonsistensi dalam penerapan otonomi pendidikan membuat penyelenggaraan pendidikan belum berjalan optimal, termasuk soal proses standardisasi penyelenggaraan pendidikan di berbagai daerah, sehingga menyebabkan terjadinya disparitas kualitas pendidikan. Untuk itu, penyusunan rencana kerja bidang pendidikan harus dilakukan secara hati-hati dan melibatkan partisipasi semua elemen pendidikan secara bermakna dan komprehensif.
Hal tersebut penting karena program kerja yang dibentuk ke depan, menjadi ukuran apakah mampu menjawab berbagai persoalan kebijakan pendidikan yang selama ini terjadi, dan memproyeksikan menjadi kebijakan pendidikan yang lebih baik untuk kedepannya. Serta upaya tersebut diharapkan dapat membentuk rencana kerja ke bidang pendidikan sebagai rencana praktik partisipatif yang bermakna dan disusun berdasarkan fakta yang mampu membawa kemajuan bagi dunia pendidikan.
Solusi upaya perbaikan tata kelola pendidikan
Upaya perbaikan tata kelola pendidikan di negeri ini memang perlu terus dilakukan guna memastikan bahwa sistem pendidikan berfungsi secara optimal dan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat serta tantangan yang ada. Selain itu, upaya perbaikan tata kelola pendidikan penting untuk menciptakan sistem pendidikan yang lebih adil, efisien, dan berkualitas tinggi.
Dan, guna memastikan sistem pendidikan di negeri ini bisa berfungsi secara efektif, efisien, dan inklusif tentu dibutuhkan perbaikan tata kelola pendidikan yang tentunya memerlukan pendekatan yang menyeluruh dan melibatkan berbagai aspek. Pasalnya, masalah tata kelola pendidikan ini mencakup berbagai tantangan yang mempengaruhi efektivitas dan kualitas sistem pendidikan. Detailnya, berikut inilah beberapa langkah penting yang bisa diambil untuk memperbaiki tata kelola pendidikan.
Pertama, meningkatkan perencanaan dan kebijakan yang idealnya konsisten dan terintegrasi di seluruh sistem pendidikan, dengan mempertimbangkan kebutuhan lokal dan regional. Selebihnya, dengan mengembangkan rencana strategis jangka panjang yang mencakup tujuan, indikator kinerja, dan langkah-langkah konkret untuk mencapai tujuan tersebut.
Kedua, pengelolaan anggaran yang transparan dan efisien. Artinya, pengalokasikan dana pendidikan perlu dilakukan secara adil berdasarkan kebutuhan dan prioritas, dengan mempertimbangkan daerah yang kurang berkembang. Tentunya, dengan menerapkan sistem akuntabilitas yang transparan untuk pengelolaan anggaran, termasuk audit rutin dan laporan keuangan yang dapat diakses publik.
Ketiga, pengembangan dan kualitas guru perlu dilakukan dengan menyediakan pelatihan profesional yang berkelanjutan dan relevan untuk guru, termasuk pelatihan dalam teknologi pendidikan dan metode pengajaran terbaru. Selebihnya, perlu mengimplementasikan sistem evaluasi kinerja guru yang adil dan berbasis hasil, dengan umpan balik konstruktif dan dukungan untuk perbaikan.
Keempat, peningkatan infrastruktur dan teknologi yang memadai dengan memastikan integrasi teknologi dalam pembelajaran dengan menyediakan akses ke komputer, internet, dan perangkat pendidikan lainnya. Termasuk ruang kelas, laboratorium, dan perpustakaan.
Kelima, reformasi kurikulum yang relevan dan fleksibel. Artinya, update kurikulum secara berkala dengan pendekatan holistik perlu dihadirkan untuk mencerminkan perkembangan terbaru dalam ilmu pengetahuan, teknologi, dan kebutuhan dunia kerja, yang mencakup keterampilan praktis, pengembangan karakter, dan pendidikan kewarganegaraan.
Melalui lima langkah upaya perbaikan tata kelola pendidikan tersebut di atas, sekiranya bisa disimpulkan bahwa perbaikan tata kelola pendidikan yang efektif dapat membantu menciptakan lingkungan belajar yang lebih baik dan mendukung perkembangan generasi masa depan. Dan, besar kemungkinan jika lima langkah upaya perbaikan tata kelola pendidikan tersebut bisa di implemenentasikan dengan baik dan maksimal dapat menciptakan sistem pendidikan yang lebih efektif dan responsif terhadap kebutuhan zaman. Selain itu, melalui kelima langkah upaya perbaikan tata kelola pendidikan tersebut di atas, semakin menyadarkan semua pihak bahwa untuk menciptakan sistem pendidikan yang lebih baik itu, tidaklah cukup hanya fokus pada peningkatan hasil akademik tetapi juga memperhatikan kesejahteraan siswa, profesionalisme tenaga pendidik, dan keadilan dalam akses pendidikan. Dan, yang penting untuk tersadari bahwa perubahan tidak bisa dilakukan secara instan, tetapi juga dibutuhkan komitmen jangka panjang dari semua pihak demi perbaikan tata kelola pendidikan bisa tercapai.
———– *** ————–