24 C
Sidoarjo
Friday, September 20, 2024
spot_img

DLHK Sidoarjo Mengajak Semua Pondok Pesantren Bisa Mengelola Sampah


Sidoarjo, Bhirawa
Produksi sampah yang dihasilkan masyarakat Sidoarjo setiap tahun terus tambah banyak. Pada tahun 2024 ini, dalam catatan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK ) Kabupaten Sidoarjo, produksi sampah yang dihasilkan dalam sehari telah mencapai 1.200 ton.

Lingkungan Pondok Pesantren (Ponpes) termasuk, salah satu tempat yang menghasilkan produksi sampah tersebut. Dari 18 kecamatan di Kabupaten Sidoarjo, semuanya terdapat Ponpes. DLHK Kabupaten Sidoarjo mempunyai inisiasi mengajak Ponpes agar sedikit demi sedikit mempraktekkan diri dalam mengelola sampah dari lingkungannya.

“Ponpes harus bisa menjadi pengelola sampah, karena masalah sampah menjadi tanggung jawab bersama, bukan hanya Pemerintah, semua masyarakat harus kompak,” kata Kepala Dinas DLHK Kabupaten Sidoarjo, Dr M Bahrul Amiq SSos MSi, Selasa (3/9) kemarin, dalam acara sosialisasi pengeloaan dan pembatasan sampah bagi bidang keagamaan, pendidikan dan usaha retail di Kabupaten Sidoarjo.

Di ruang auditorium SMKN 1 Buduran itu, Bahrul Amiq, mempunyai harapan besar apabila Ponpes di 18 kecamatan di Kabupaten Sidoarjo bisa mengelola sampahnya sendiri, semoga kedepan pondok pesantren di Sidoarjo menjadi bersih tidak kotor dengan sampahnya.

Dari catatan panitia, dalam acara ini ada sebanyak 112 santri dan pengasuh Ponpes yang hadir. Mereka berasal dari 56 Ponpes yang ada di Kabupaten Sidoarjo.

Kabid Pengelolaan Persampahan DLHK Sidoarjo, Ir Anas Budi Utama mengatakan, bila masyarakat di Kabupaten Sidoarjo tidak peduli dalam pengelolaan sampah di lingkungannya sendiri, maka suatu waktu pasti akan terjadi bencana masalah sampah di Kabupaten Sidoarjo.

Berita Terkait :  Lestarikan Tembang Jawa, Pemkot Batu Gelar Kontes Sinden Idola

“Ponpes mempunyai peranan penting, ikut mengelolah sampah di Sidoarjo,” katanya.

Kasi pengelola sampah DLHK Sidoarjo, Abdul Hakim Ssos MSi menjelaskan kepada para peserta, ada tiga jenis tipologi Ponpes di Kabupaten Sidoarjo, yang pernah disurvei. Pertama, ada Ponpes yang lingkungannya bersih, kedua ada Ponpes yang bagus tetapi kotor, dan yang ketiga ada Ponpes yang kotor dan juga tidak ada santrinya.

“Saya tidak perlu menyebutkan, silakan dievaluasi sendiri,” kata Hakim, yang juga alumnus Ponpes terkenal di Kabupaten Jombang itu.

Abdul Hakim memberikan saran kepada Ponpes yang ada di Kabupaten Sidoarjo agar membentuk bank sampah. Yang bisa dimanfaatkan mengelola sampah di lingkungannya. Sampah basah, dimanfaatkan jadi kompos, sedangkan sampah kering, bisa dikumpulkan, kalau sudah banyak bisa di jual. ”Dari sampah bisa mendapatkan uang, Alhamdulilah,” ujarnya.

Tidak hanya bersih dari sampah, Ponpes yang ada di Kabupaten Sidoarjo juga diajak agar menjadi Ponpes yang sehat. Supaya para santrinya terhindari dari segala macam penyakit. Petugas dari Dinas Kesehatan Sidoarjo, yang kemarin ikut dalam memberikan sosialisasi, mengatakan agar Ponpes yang ada di Sidoarjo membentuk Poskestren atau Pos Kesehatan Pesantren.

“Dinas Kesehatan Sidoarjo akan rutin berkunjung dan memeriksa kesehatan para santri,” ujarnya.

Data Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo saat ini, dari 84 Ponpes di Sidoarjo, hingga saat ini sudah ada 51 Ponpes yang membentuk Poskestren. Sisanya masih belum membentuk. Diharapkan melalui kegiatan ini Ponpes di Sidoarjo terpikirkan untuk segera membentuk Poskestren.

Berita Terkait :  Majukan Minat Literasi Masyarakat, Diperpusip Gelar Program Tranformasi Perpustakaan

Selain memberi sosialisasi kepada lingkungan Ponpes, DLHK Sidoarjo rencananya juga akan memberi sosialisasi kepada lingkungan pendidikan, dan kepada bidang retail dan dunia usaha. [kus.fen]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru

spot_imgspot_imgspot_img