26 C
Sidoarjo
Sunday, February 2, 2025
spot_img

DLH Surabaya Gunakan Tanah Sedimen Sungai untukPenataan Taman

Pemkot Surabaya, Bhirawa.
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Dinas Lingkungan Hidup) terusberupayamelakukanpenataan dan perawatantamankotahinggajalurhijau. Salah satunya, adalahperbaikan jalurhijau di Jalan Mayjend Sungkono, Surabaya.
KepalaBidang Pengendalian Pencemaran dan PengelolaanKeanekaragaman Hayati DLH, Myrna Augusta Aditya Dewi mengatakanbahwapenataanjalurhijau pada pedestrian dan beberaparuasjalan di Kota Pahlawandilakukanuntukmempercantiktampilankota, sepertihalnya di Jalan Mayjend Sungkono.
“Jadi, ruasjalan di Jalan Mayjend Sungkono ditinggikankarenaadaproyekpengerjaan Box Culvert untukatasibanjir. Oleh karenaitu, kami benahikembalijalurhijauatautamankecil di tengahkawasantersebut,” ujar Myrna sapaanakrabnya, Sabtu (1/2/2025).
Myrna menjelaskan, proses penataanataupenanamanjalurhijau di Kota Surabaya menggunakantanahsedimendarinormalisasisungaiataubozem. Alasannyakarenadalamsedimenmengandungunsur hara atau mineral yang dibutuhkantanamanuntuktumbuh dan berkembang.
“Sedimendiletakkanterlebihdahulusebagaidasar, laluditata dan dibentukmenggunakancangkulataualatberat. Kemudiandilakukanpelapisandengan kompos serta tanahtanam, setelah media tanahnyasiapbarudilakukanpenanaman,” ujar Myrna.
Karena proses atautahapan yang cukuppanjang, Myrna menyebut, penataanulangjalurhijau di kawasanMayjen Sungkono sepanjangsatukilometerditargetkanrampung pada Februari 2025.
“Memangbelumterlihatbaguskarenamasih proses. Kami selesaikansecepatnya di Februari, karenabanyaklokasi lain memang di rayon barat yang akandibenahi,” terangnya.
Oleh karenaitu, Myrna memintamasyarakatuntuktidaklangsungberasumsiapabilamelihattumpukantanahsedimendalamkarung di sekitarkawasantersebut. Sebab, halitumerupakanbagiandari proses penataanjalurhijau.
“Kalaupunadasampah yang terlihat, ituhanyasatuatau dua yang terbawasaat proses pemindahantanahsedimen. Sampahnya kami bersihkansetelah proses penataantanahsedimenselesai,” tegasnya.
Iamenambahkan, proses serupauntukpenataantamanataujalurhijausudahseringdilakukan, takhanya di Jalan Mayjend Sungkono tapidibanyakruasjalan yang ada di Kota Surabaya.
“Selamainiprosesnyasama, kami lakukanhalserupa di Jalan Diponegoro, Ngagel dan lainnya. Cuma mungkinsudahkelihatanbagus, kalau di Jalan Mayjend Sungkono masih proses,” paparnya.
Di sampingitu, Myrna menegaskanbahwapenggunaantanahsedimenuntuktanamandiperbolehkan dan tidakberesikomerusak. Selain itu, dapatmenghematanggaranPemkot Surabaya.
“Taman dan jalurhijau kami adaribuan, sehinggadenganpemakaiantanahsedimenbisamenghematanggaranuntukdialokasikan pada perawatanlainnya,” tambahnya.
Terakhir, Myrna kembalimengedukasimasyarakatbahwadalamperawatantaman dan jalurhijauterkaitpenyiraman, pihaknya juga menggunakan air sungai. Sungai di Kota Surabaya sendiri paling rendahsudahmemenuhi Kelas IV dimanakelastersebutdapatdiperuntukkanuntukpenyiramantanaman dan memilikiunsur hara yang bermanfaatbagitanaman.
“Kami berharapmasyarakattidaklangsungmengambilkesimpulanapabilamenemukanhal-hal yang dipertanyakan, terutamamengenaiperawatantaman dan jalurhijau di Kota Surabaya. Apa yang kami lakukantentunyauntukmenjagatanamanitusendiri,” pungkasnya. [dre]

Berita Terkait :  Industri Jasa Keuangan Masih Tetap Stabil

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

spot_img

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru