25 C
Sidoarjo
Friday, December 5, 2025
spot_img

Disperindag Pemkab Sidoarjo Susun Renstra Pengembangan Sektor Industri dan Perdagangan

Sidoarjo, Bhirawa
Untuk Pengembangan sektor industri dan perdagangan Kabupaten Sidoarjo tahun 2025-2029 yang saat ini sedang disusun dalam Rencana strategis (Renstra) Disperindag Sidoarjo, usaha yang ditempuh diantaranya akan melakukan peningkatan kompetensi SDM, promosi dan eksport. Sebagaimana diketahui, sektor industri dan perdagangan di Kabupaten Sidoarjo, selama ini memberi kontribusi besar bagi pendapatan daerah regional bruto (PDRB) kabupaten Sidoarjo.

Menurut pendamping Renstra Disperindag Sidoarjo, Wiryanto Budi Warsito SE, pengembagan sektor industri dan perdagangan di kabupaten Sidoarjo harus jelas. Supaya meningkat setiap periodenya dan tidak malah menurun. Kepala Disperindag Kabupaten Sidoarjo, Widyantoro Basuki SH, mengatakan perputaran uang di kabupaten Sidoarjo luar biasa. Maka harus dijaga kestabilannya. Di Provinsi Jawa Timur, kata Wiwid, upah minimun kabupaten (UMK) Sidoarjo termasuk dalam 3 besar. Meliputi Surabaya, Gresik dan Sidoarjo.

“Kami perlu saran, kritik dan strategi, agar pelayanan di bidang perekonomian di Sidoarjo bisa maksimal,” kata Wiwid, belum lama ini, dalam kegitan Renstra yang dihadiri perangkat daerah terkait, pihak Kadin dan pelaku industri perdagangan di Sidoarjo.

Menurut Wiwid menjaga kestabilan ekonomi untuk peningkatan sektor industri dan perdagangan adalah tugas berat. Karena harus bisa memberi pelayanan maksimal. Disperindag Sidoarjo, kata Wiwid, akan menargetkan pelaku industri kecil menengah di Sidoarjo harus bisa berdaya saing. Usaha yang ditempuh, maka produk IKM Sidoarjo harus berkualitas dan harus terstandart.

Berita Terkait :  Deklarasi Kebangsaan Warnai Persada II Sako Pramuka Kwarcab Sidoarjo

Selama ini pelaku IKM di Sidoarjo, menurut Wiwid, telah difasilitasi adanya klinik perdagangan, agar bisa melakukan eksport. Pada tahun 2024 lalu, sekitar 50% IKM yang memperoleh bimbingan pada klinik perdangan, akhirnya bisa eksport.

Pada tahun 2025, Disperindag Sidoarjo, kata Wiwid, punya rencana akan mengoperasionalkan kawasan industri terpadu (KIT) yang ada di wilayah kecamatan Porong. Tempat ini akan digunakan untuk memproduksi rokok bagi home industri yang ada di Sidoarjo.

Bila home industri rokok mampu berproduksi sesuai dengan aturan, maka akan bisa menyumbang dana bagi hasil cukai tembakau (DBBCT) yang besar bagi Sidoarjo. Selama ini, DBHCT yang didapat Sidoarjo dari Pemerntah Pusat sudah bernilai milyaran. “Sarana KIT ini juga mencegah agar home industri rokok tidak sampai memproduksi rokok yang ilegal,” kata Wiwid.

Kabupaten Sidoarjo juga memiliki banyak sentra industri kecil. Ada sebanyak 99 sentra IKM yang pada tahun 2025 ini, kata Wiwid, akan dibuatkan SK Bupati nya. Supaya pembinaan bisa terarah, bisa terjadwal secara periodek. Karena di 99 sentra IKM itu perputaran uang juga besar sekali.

Pada sektor perdagangan, pada tahun 2025 Disperindag Sidoarjo juga akan membenahi pasar tradisional. Sebanyak 19 pasar tradisional yang dimiliki, mulai tahun 2024 lalu, telah dilakukan pembenahan Sarpras nya secara bertahap.

Salah satu contoh di pasar Larangan. Selama 30 tahun dianggap tidak tersentuh. Pada tahun 2025 akan ada renovasi untuk sarana pujasera. Di pasar lainnya, akan membenahi fasilitas basah seperti toilet dan kamar mandi.

Berita Terkait :  Anggota Komisi A DPRD Jatim Ingatkan PR Besar Khofifah-Emil

Di pasar Kedungrejo, Waru, pada tahun 2025 juga akan dibenahi agar bisa menjadi pasar Porong kedua. Yang nantinya juga akan menjual sayur dan buah. Pembenahan ini, lokasi pasar Kedungrejo, dekat dengan Surabaya dan dekat banyak perumahan besar dan kecil. Sebagaimana diketahui keberadaan pasar Porong saat ini sudah menasional. Banyak konsumen besar, selama ini telah mengambil produk dagangan dari pasar Porong.[kus.ca]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru