Direktur Pemasaran TSI, Hans Manansang, Kabid Pemasaran Disbudpar Jatim, Ali Alfandi dan Asisten 1 Bidang Pemerintahan Pemkab Pasuruan, Diano Vela Fery saat membuka acara IAPVC 2024 yang ke-33 di Taman Safari Prigen, di Kabupaten Pasuruan, Minggu (16/6) sore. (bhirawa/hilmi husain)
Kab Pasuruan, Bhirawa.
Taman Safari Indonesia (TSI) menggelar kompetisi International Animal Photo & Video Competition (IAPVC) 2024 yang ke-33, Minggu (16/6) sore.
Tema tahun 2024 ini adalah Soul of the Wild. Acara tersebut merupakan komitmen Taman Safari Indonesia dalam mengedukasi masyarakat.
Edukasi yang selama ini dikampanyekan adalah edukasi tentang konservasi satwa, melindungi satwa liar, dan melestarikan habitatnya di Indonesia.
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur (Disbudpar Jatim) mengapresiasi kegiatan yang rutin dan konsisten yang dilakukan TSI dalam upaya konservasi.
Kabid Pemasaran Disbudpar Jatim, Ali Alfandi menyatakan bahwa kompetisi IAPVC 2024
merupakan wujud nyata komitmen bersama untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya perlindungan dan pelestarian satwa.
“Saya ingin menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya untuk TSI. Karena dari kegiatan ini nantinya karya-karya anda (perserta IAPVC) tidak hanya mencerminkan kreativitas dan kemampuan teknik saja. Melainkan juga menggambarkan rasa cinta dan kepedulian terhadap satwa alam,” ujar Ali Alfandi di Taman Safari Prigen, di Kabupaten Pasuruan.
Hal serupa juga disampaikan oleh Asisten 1 Bidang Pemerintahan Pemkab Pasuruan, Diano Vela Fery. Menurut Diano, kegiatan yang sangat rutin dan konsisten yang dilakukan TSI sebagai upaya dalam konservasi.
“Dalam konteks pariwisata, lomba foto ini tak hanya memamerkan satwa. Tapi juga sebagai pelestarian satwa dan tanggung jawab konservasi yang sangat penting,” imbuh Diano Vela Fery.
Sementara itu, Direktur Pemasaran TSI, Hans Manansang menyatakan tahun 2024 ini roadshow IAPVC akan mengunjungi 3 kota.
Dimulai dari Taman Safari Prigen, 15-16 Juni, Solo Safari 20-21 Juli dan di Taman Safari Bogor pada 27-28 Juli.
Nantinya, wetiap kota akan menjadi panggung bagi pameran karya terbaik, workshop serta sesi berbagi pengalaman dengan para fotografer dan videografer profesional.
Tidak lupa juga Taman Safari Indonesia memperkenalkan kategori baru yaitu Photo Enthusiast, yang ditujukan bagi peserta berusia 10-18 tahun.
Kategori ini bertujuan untuk mendorong partisipasi generasi muda dalam upaya konservasi, menanamkan kecintaan dan kepedulian terhadap satwa sejak dini.
Tak hanya itu, ada kategori Endemic Animal untuk memamerkan keanekaragaman hayati satwa endemik Indonesia dan General untuk satwa liar dari seluruh dunia.
Adapun kategori Social Media yang terbuka untuk semua kalangan. Semua orang dapat berpartisipasi dan berbagi karya mereka di platform media sosial.
“Kita sangatlah bangga bisa melanjutkan tradisi ini selama 33 tahun. Antusiasme peserta selalu meningkat dari tahun ke tahun,” tegas Hans Manansang.
Ia menjelaskan roadshow tersebut diharapkan dapat menyebarkan kesadaran tentang pentingnya melestarikan satwa liar kepada masyarakat.
Hingga, menjadi bagian dari misi taman safari mengajak masyarakat umum untuk berpartisipasi dalam kelestarian alam dan satwa.
“Harapan kita adalah semoga upaya konservasi ini bisa menginspirasi lebih banyak orang untuk terlibati. Terutama untuk generasi muda sekarang,” imbuh Hans Manansang. (hil.hel)
