25 C
Sidoarjo
Friday, December 5, 2025
spot_img

Dirjen PTKI Kemenag RI Berterimakasih pada NU

Tuban, Bhirawa
Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia berterimakasih kepada Nahdlatul Ulama (NU) yang telah ikut andil banyak dalam mencerdaskan kehidupan dan generasi anak bangsa melalui perguruan tinggi di bawah naungan NU.

Hal tersebut disampaikan Direktur Pendidikan Tinggi, Direktorat Jenderal (Dirjen) Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia Prof.Dr.Phil.Sahiron, M.A saat memberikan sambutan halal bihalal dan Pembinaan yang digelar Institut Agama Islam Nahdlatul Ulama (IAINU) Tuban, Jumat (18/4).

Prof.Dr.Phil.Sahiron, M.A menjelaskan, Dirjen Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam mengelola lebih dari 800 perguruan tinggi. Namun, dari jumlah itu yang Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) hanya 58 lembaga, sedangkan selebihnya adalah Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta (PTKIS).

”Mayoritas swasta dan ini membantu mencerdaskan kehidupan bangsa. Karena itu terima kasih pada NU, termasuk IAINU dalam mendidik anak bangsa pada perguruan tinggi. Atas nama pemerintah dan Kemenag RI saya ucapkan terimakasih atas sumbangsihnya,” ujar Prof Sahiron.

Sementara, Rektor IAINU Tuban Prof.Dr. M. Syamsul Huda., M.Fil.I bersyukur dan meminta pada bulan Syawal ini, semangat bulan suci Ramadan masih terbawa selama beraktivitas.

”Mungkin istiqamah kita, bisa juga kedisiplinan termasuk semangat kita, dan ghirah kita dalam menjalankan kehidupan. Saya berharap proses dan hasil Ramadan tidak berhenti di Syawal tapi seterusnya. Terutama untuk civitas akademika bagaimana kerja secara ikhlas cerdas dan kolektif,” ujarnya.

Berita Terkait :  Lestarikan Biota Laut, Labuan Resort Situbondo Bersama Komunitas Penyelam Kibarkan Bendera Merah Putih Didasar Laut Pasir Putih

Saat ini, lanjut Prof Syamsul, dihadapkan pada challenge atau tantangan yang semakin berat. Dunia cenderung berubah, maka cara kita dan cara pandangan kita menghadapinya juga harus berubah. Selain karena cara pandang masyarakat pada pendidikan juga berkembang.

Dulu, urai rektor, menyekolahkan di sekolah agama sudak dianggap cukup, di sekolah umum juga sudah dianggap cukup. Tapi sekarang berubah, pesantren punya sekolah, pendidikan umum punya pesantren. Masyarakat menuntut adanya ketersambungan ilmu hidup dan ilmu bimbingan hidup atau agama.

”Ini realitas yang harus kita pahami kalau sekolah menggunakan dua pendekatan ini sangat diminati. Itu sesuai doa kita fiddunya hasanah wa fil akhiroti hasanah,” ungkapnya.

Hadir pada acara Halal bihalal dan pembinaan yang digelar di Aula KH. Hasyim Asya’ari kampus IAINU Tuban itu di antaranya, Ketua Tanfidziyah PCNU KH. M. Damanhuri, Ketua BPP IAINU KH.Miftaahul Asror, Wakil Ketua DPRD Tuban yang juga alumni IAINU HM.Miyadi, S.Ag, MM, Ketua PC Ma’arif Sofyan Yunus serta Kasi PAIS Kemenag Tuban Imam Syafii.

Selain itu, juga hadir Dosen yang pernah mengajar di STITMA/IAINU, para Kepala Sekolah dan Madrasah di lingkungan Bumi Pendidikan Manunggal, para alumni, perwakilan mahasiswa dan perbankan mitra IAINU, diantaranya Bank Syari’ah Mandiri (BSI), Bank Mandiri dan Bank Jatim. [hud.kt]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru