Kab Ngawi, Bhirawa.
Dinas Sosial (Dinsos) Jatim menurunkan tim untuk menjangkau anak telantar di Terminal Purabaya (Bungurasih), Sabtu (18/1). Anak telantar ini bernama Selly (14), yang diketahui kabur dari asuhan bibinya di Kabupaten Ngawi.
Selly nekat kabur dari rumah tersebut karena merasa tidak cocok dan tidak nyaman tinggal bersama bibinya. Hal itu membuat Selly nekat pergi sendiri dari Ngawi ke Kota Surabaya.
Untungnya, ketika berhenti sampai di Terminal Purabaya, ia ditolong oleh supir ojek online yang iba melihat Selly bepergian tanpa pendampingan orang dewasa.
“Semalam pukul 9, di terminal ada anak ditanya-tanya sama supir ojek. Saya tanya awalnya nggak jawab. Akhirnya jawab, kalau dari Ngawi mau ke Kendangsari, tapi nggak tau alamatnya. Terus ngaku kabur dari keluarga. Karena selalu dimarahi tantenya,” ujar Kholili , Jumat (17/1).
Sehari sebelumnya, pemberitaan Selly memang sudah diinformasikan oleh salah satu radio di Surabaya. Dari berita tersebut, Kepala Dinsos Jatim Dra.Restu Novi Widiani MM menurunkan tim gabungan dari Bidang Penanganan Bencana dan Tim Jatim Social Care (JSC) Unit Pelaksana Teknis Perlindungan Sosial dan Rehabilitasi Sosial Marsudi Putra (UPT PRSMP) Surabaya untuk penjangkauan.
“Dari laporan yang kami himpun dari penjangkauan tim, anak telantar bernama Selly harus diperhatikan secara khusus. Hal ini merujuk adanya permasalahan sosial yang ada dalam lingkungan Selly tinggali. Alhamdulillah, tim sudah menyerahkan Selly kepada pihak keluarga,” ujar Kepala Dinsos Jatim.
Diketahui, Selly sendiri merupakan anak pertama dari 5 bersaudara. Orang tuanya berpisah, ibunya menikah lagi dan ayahnya tidak tahu entah kemana. Sejak lahir, ia diasuh oleh almarhum nenek dan bibinya di sebuah kos-kosan petak di daerah Kelurahan Kendangsari, Kecamatan Tenggilis Mejoyo, Kota Surabaya.
Selly dan adiknya putus sekolah, sebab keluarganya tidak mampu membiayainya. Terlebih keluarganya juga mempunyai ekonomi yang sulit. [rac.kt]