Pemprov Jatim, Bhirawa
Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Jawa Timur terus memperkuat kualitas pengelolaan informasi publik di era digital. Salah satunya melalui kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengelolaan Informasi Publik di Era Digital yang diikuti tim publikasi Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinsos se-Jawa Timur, Jumat (12/12/2025), di Aula Dinsos Jatim.
Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kapasitas sumber daya manusia di bidang publikasi dan pelayanan informasi agar semakin profesional, adaptif, dan bertanggung jawab dalam menghadapi perkembangan media digital.
Dalam arahannya, Sekretaris Dinsos Jatim Yusmanu menyampaikan apresiasi atas capaian Dinsos Jatim yang berhasil meraih berbagai penghargaan tingkat provinsi hingga nasional, di antaranya JPRA hingga SAKIP dengan predikat AA pada tahun ini. Capaian tersebut, menurutnya, harus dijaga dan dipertahankan secara bersama-sama oleh seluruh UPT.
Ia menekankan pentingnya kehati-hatian dalam bermedia sosial, terutama bagi aparatur yang terlibat langsung dalam pelayanan publik. “Media sosial bisa menjadi sarana yang sangat baik, tetapi juga bisa berdampak tidak baik jika tidak digunakan secara bijak. Hindari flexing, status, atau unggahan yang berpotensi menimbulkan persepsi negatif. Ingat, apa yang kita unggah bisa dilihat dan dinilai banyak orang,” tegasnya.
Sekretaris Dinsos Jatim juga mengingatkan bahwa di era digital saat ini, ukuran kinerja pelayanan tidak hanya pada tata kelola internal, tetapi juga pada Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM). Oleh karena itu, pengelolaan informasi publik harus mampu mendukung peningkatan kepercayaan dan kepuasan masyarakat terhadap layanan sosial.
Lebih lanjut, ia mendorong seluruh tim publikasi agar terus belajar dan berkembang. Peserta bimtek diminta menularkan ilmu yang diperoleh kepada rekan kerja di unit masing-masing.
“Setelah mendapat materi, jangan berhenti di sini. Tularkan ke teman-teman lainnya agar kapasitas kita meningkat bersama,” ujarnya.
Terkait inovasi, Sekretaris Dinsos Jatim menegaskan bahwa aparatur tidak perlu ragu untuk belajar dari praktik baik pihak lain. “Jangan takut meniru inovasi. Amati, tiru, dan modifikasi, bahkan amati dan tiru secara langsung demi kemajuan bersama. Tujuannya bukan menyalin, tetapi memperbaiki dan meningkatkan kualitas pelayanan sosial,” tambahnya.
Bimtek ini menghadirkan sejumlah narasumber kompeten, antara lain Rizqiani Putri dari Sinergi Bicara yang membahas sudut pandang content creator dan netizen dalam mengonsumsi informasi media sosial, serta Akhyari Hananto dari Good News From Indonesia yang memaparkan strategi penyajian kabar positif sektor sosial agar lebih menarik dan berdampak.
Materi lainnya disampaikan oleh Herma Prabayanti, akademisi Universitas Negeri Surabaya (Unesa), terkait regulasi dan strategi kreatif pengelolaan konten Instagram dan TikTok.
Sesi berikutnya diisi oleh Komisi Informasi Provinsi Jawa Timur mengenai keterbukaan informasi publik, serta materi penulisan pelaporan dan berita kehumasan oleh Makhsum.
Melalui bimtek ini, diharapkan seluruh tim publikasi UPT Dinsos Jatim mampu menyajikan informasi publik yang informatif, edukatif, dan berdampak positif bagi masyarakat, sekaligus mendukung peningkatan kualitas pelayanan sosial di Jawa Timur. [rac.dre]


