Pemprov Jatim, Bhirawa
Dinas Sosial (Dinsos) Jawa Timur melalui Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial (Linjamsos) melakukan monitoring penyaluran bantuan sosial (Bansos) Program Keluarga Harapan (PKH) Plus tahap III tahun 2024 di Kota Batu, Kota Kediri, Kabupaten Bangkalan, dan Kabupaten Kediri. Kegiatan berlangsung selama tiga hari, mulai Rabu (17/9) hingga Jumat (19/9/2025).
Monitoring dilakukan dengan mendatangi langsung lokasi penyaluran, berdialog bersama penerima manfaat, serta memastikan bantuan digunakan sesuai peruntukannya. “Monitoring ini penting sebagai bentuk tanggung jawab pemerintah agar penyaluran bantuan tidak hanya sampai ke tangan penerima, tetapi juga bermanfaat nyata dalam mendukung kehidupan mereka,” ujar Kepala Bidang Linjamsos Dinsos Jatim, Hazizah SH MH.
Hazizah menjelaskan, pada tahun 2025 Dinsos Jatim menargetkan penyaluran PKH Plus di 38 kabupaten/kota dengan total 50.000 penerima manfaat. Anggaran yang disiapkan mencapai Rp100 miliar, ditambah alokasi dari Perubahan APBD (PAPBD) 2025 sebesar Rp15 miliar untuk 10.000 penerima tambahan di 10 kabupaten/kota. “Dengan tambahan anggaran dari PAPBD, kami berharap lebih banyak lansia di Jawa Timur yang bisa merasakan manfaat PKH Plus, sehingga kualitas hidup mereka semakin meningkat,” tambah Hazizah.
Adapun data penyaluran tahap III menunjukkan Kota Batu 322 lansia penerima manfaat, Kota Kediri 454 lansia Kabupaten Bangkalan: 3.601 lansia (termasuk dari perluasan PAPBD), Kabupaten Kediri 2.015 lansia.Setiap penerima manfaat mendapatkan bantuan Rp2 juta per tahun yang disalurkan dalam empat tahap, masing-masing Rp500 ribu.
Salah satu penerima, Mbah Miselan asal Kabupaten Kediri, menyampaikan rasa syukur atas bantuan tersebut. “Alhamdulillah, bantuan ini sangat membantu. Saya senang karena bisa meringankan kebutuhan sehari-hari saya,” ujarnya.
Melalui monitoring ini, Dinsos Jatim berharap program PKH Plus semakin tepat sasaran, transparan, dan berdampak nyata dalam meningkatkan kesejahteraan lansia di Jawa Timur.[rac.ca]


