Sampang, Bhirawa
Penyebaran penyakit cacar monyet atau Monkeypox (Mpox) yang telah terdeteksi di Jawa Timur, membuat sejumlah kabupaten di wilayah ini meningkatkan kewaspadaan. Namun, hingga saat ini, Kabupaten Sampang diklaim masih bebas dari kasus tersebut.
Kepala Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana (Dinkes KB) Kabupaten Sampang, Abdulloh Najich, menyatakan bahwa hingga saat ini tidak ada kasus Mpox yang terdeteksi di Sampang. “Di Sampang, sampai sekarang masih aman dari penyebaran Mpox. Tidak ada laporan dari fasilitas kesehatan terkait adanya kasus ini. Semoga saja tidak ada,” ujarnya melalui sambungan telepon, Senin, (2/9/24).
Abdulloh Najich menambahkan, untuk mencegah penularan Mpox, masyarakat diimbau untuk selalu menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). “Kami sudah menginstruksikan seluruh rumah sakit dan 22 Puskesmas di Sampang agar mensosialisasikan pentingnya PHBS kepada masyarakat,” jelasnya.
Menurutnya, gejala awal serangan virus Mpox mirip dengan cacar air biasa. Oleh karena itu, masyarakat yang mengalami gejala cacar diimbau segera melaporkan diri ke fasilitas kesehatan seperti Puskesmas untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Jika ada gejala cacar, segera lapor untuk penanganan. Jika itu cacar biasa, tidak berbahaya dan masih dapat diatasi dengan imunisasi. Namun, jika itu Mpox, penanganannya perlu lebih serius, mirip dengan penanganan Covid-19 kemarin,” tegasnya.
Sebagai informasi, cacar monyet atau Mpox adalah penyakit yang disebabkan oleh virus yang ditularkan melalui hewan (zoonosis). Kementerian Kesehatan RI telah mengumumkan bahwa hingga Sabtu, 17 Agustus 2024, terdapat 88 kasus konfirmasi Mpox di Indonesia.
Rinciannya, 59 kasus di DKI Jakarta, 13 kasus di Jawa Barat, 9 kasus di Banten, 3 kasus di Jawa Timur, 3 kasus di Daerah Istimewa Yogyakarta, dan 1 kasus di Kepulauan Riau. Dari jumlah tersebut, 87 pasien telah dinyatakan sembuh. Berdasarkan tren mingguan, puncak kasus Mpox di Indonesia terjadi pada Oktober 2023.[lis.ca]