Oleh:
Diana Rahmatus Sholichah, Kota Surabaya
Dinas Pendidikan (Dindik) Jawa Timur mendapat dua penghargaan dari Intitut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Penghargaan prestisius ini diterima langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Aries Agung Paewai pada gelaran AI Talent and Innovation Day (ATID) 2025, program kerjasama ITS dan Komdigi RI, Selasa (9/12) di Grha ITS.
Penghargaan pertama diberikan atas dukungan dan kontribusi Dindik Jatim dalam menyukseskan Program 1000 Duta AI, sebuah program strategis ITS untuk menyiapkan generasi pelajar yang melek kecerdasan artifisial.
Penghargaan kedua diberikan atas kerja sama implementasi platform Senopati dalam pelaksanaan SPMB Jawa Timur Tahun 2025, yang memastikan seleksi masuk pendidikan berjalan transparan, akurat, dan berbasis teknologi.
Acara penganugerahan tersebut turut dihadiri perwakilan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) RI, yakni Kepala Badan Pengembangan SDM Komdigi RI, Boni Pudjianto, Ph.D, yang hadir mewakili Menteri Komdigi.
Kehadiran pemerintah pusat ini menjadi momentum penting yang menguatkan bahwa Jawa Timur dinilai mampu menjadi rujukan nasional dalam percepatan literasi digital, pemanfaatan AI di sekolah, dan penguatan tata kelola pendidikan yang modern serta berstandar tinggi.
Dalam sambutannya, Rektor ITS Prof Bambang Pramujati menyampaikan Dinas Pendidikan Jawa Timur merupakan salah satu mitra yang paling progresif dalam mendorong integrasi teknologi ke dunia pendidikan.
Program 1000 Duta AI yang dijalankan ITS bersama Dindik Jatim dinilai Rektor menjadi tonggak awal pembentukan ekosistem talenta digital di tingkat pelajar.
“Melalui program ini, pelajar SMA/SMK disiapkan untuk memahami dan mengaplikasikan teknologi AI dalam pembelajaran, kreativitas, dan pemecahan masalah, sehingga memiliki daya saing global di masa yang akan datang,”ungkap
Sementara itu, kerja sama penerapan Senopati pada SPMB Jawa Timur menunjukkan komitmen nyata untuk memperbaiki proses administrasi pendidikan melalui sistem berbasis data dan automasi.
Dengan dukungan ITS, sistem ini mengurangi potensi kesalahan manual, mempercepat proses verifikasi, serta menghadirkan mekanisme seleksi yang lebih adil, transparan, dan dapat dipertanggungjawabkan.
Kolaborasi ini menjadi model baru bagi provinsi lain dalam penggunaan teknologi untuk meningkatkan kualitas layanan publik di sektor pendidikan.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Aries Agung Paewai, menyampaikan apresiasi dan komitmennya untuk terus memperluas kolaborasi strategis ini.
“Penghargaan ini bukan hanya untuk Dinas Pendidikan, tetapi untuk seluruh sekolah, guru, dan siswa di Jawa Timur yang terus bergerak maju. Kolaborasi dengan ITS dan dukungan Komdigi RI menunjukkan bahwa pendidikan kita tidak boleh lagi berjalan secara konvensional,”ungkapnya.
Menurut Kadindik kelahiran Makassar ini, pelajar Jawa Timur harus dipersiapkan dengan kompetensi digital mutakhir, termasuk pemahaman AI, literasi data, dan kemampuan menggunakan teknologi untuk menghasilkan karya dan solusi.
Aries juga menegaskan bahwa inovasi teknologi dalam layanan pendidikan akan terus diperkuat, mulai dari seleksi masuk satuan pendidikan, pengembangan kurikulum digital, pelatihan guru berbasis teknologi, hingga pembentukan komunitas pelajar inovatif.
Ia berharap sinergi antara pemerintah daerah, perguruan tinggi, dan pemerintah pusat dapat menjadi fondasi kuat dalam membangun sumber daya manusia unggul di Jawa Timur.
Melalui dua penghargaan ini, Dinas Pendidikan Jawa Timur kembali menegaskan posisinya sebagai pelopor transformasi digital pendidikan daerah. Kolaborasi berkelanjutan antara Dindik Jatim, ITS, dan Komdigi RI diharapkan terus menghasilkan inovasi baru yang memberikan dampak nyata bagi dunia pendidikan, sekaligus menyiapkan pelajar Jawa Timur untuk menghadapi tantangan era teknologi dan kecerdasan artifisial. [ina.gat]


