28 C
Sidoarjo
Wednesday, December 17, 2025
spot_img

Dimeriahkan Pameran Keris Presiden Prabowo, Festival Budaya Spiritual di Tulungagung Resmi Dibuka

Pemkab Tulungagung, Bhirawa
Festival Budaya Spiritual (FBS) di Kabupaten Tulungagung resmi dibuka Staf Khusus Menteri Kebudayaan Bidang Sejarah dan Perlindungan Warisan Budaya, Basuki Teguh Yuwono, di Pendopo Kongas Arum Kusumaning Bongso, Kamis (10/7) siang. Pembukaan berlangsung meriah dengan berbagai pertunjukan, di antaranya pameran tosan aji atau senjata tradisional yang memamerkan salah satu keris koleksi Presiden Prabowo Subianto.

Koleksi keris Presiden Prabowo Subianto yang dipamerkan itu bergagang gading gajah bergaya Bali. Berasal dari kerajaan di Bali Utara pada abad ke-18.

Selain itu juga dipamerkan tiga keris koleksi Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon. Termasuk senjata tradisional milik Bupati Tulungagung, Gatut Sunu Wibowo berupa arit dan tombak.

Basuki Teguh Yuwono sangat mengapresiasi sinergi dan kolaborasi yang dilakukan Pemkab Tulungagung dengan Kementerian Kebudayaan dalam penyelenggaraan FBSl yang ketiga itu. FBS dilaksanakan di Tulungagung pada tanggal 10 Juli hingga 13 Juli 2025 dengan mengambil tema Yatra Tuk Jiwa.

”Yatra Tuk Jiwa bermakna perjalanan suci menuju mata air dalam diri sebagai tempat jernih, sumber kehidupan batin, dan awal mula segala rasa,” ujarnya.

Menurut Basuki Teguh Yuwono, FBS senantiasa dilaksanakan di bulan Suro, sebagai bulan sakral dan penuh makna. Merupakan bulan pengingat untuk manembah dan berserah diri kepada Tuhan YME, sehingga manusia mampu menyatu dengan kehendak Ilahi.

Berita Terkait :  Stasiun Madiun Hadirkan Karakter Jumbo bagi Pelanggan KA Cilik

”Festival Budaya Spiritual kita harapkan dapat tumbuh dari akar spiritual menuju ruang publik sebagai perayaan bersama, dan bersifat inklusif dengan melibatkan semua pihak sehingga dapat meningkatkan partisipasi publik untuk terlibat aktif dalam pemajuan kebudayaan,” paparnya.

Basuki Teguh Yuwono berharap kegiatan FBS dapat berlangsung secara kontinyu. Apalagi kegiatan tersebut menjadi wahana pewarisan budaya spiritualitas kepada Generasi Milenial dan Generasi Z.

Dalam FBS ke-3 di Tulunggaung digelar berbagai kegiatan. Di antaranya prosesi jamasan Agung Pusaka Kanjeng Kyai Upas, pameran keris dan bursa 6 tosan aji, seminar dan lokakakarya, festival jaranan senthewere klasik, pagelaran wayang kulit, lomba menggambar keris dan senjata tradisional, serta pasar rakyat berbasis budaya tradisional.

Sementara itu, Bupati Gatut Sunu Wibowo menambahkan, FBS bukan sekadar perayaan, tetapi merupakan bentuk penghormatan atas akar budaya dan spiritualitas yang telah mengakar kuat dalam tanah Tulungagung. ”Di tanah yang kita cintai ini, tradisi bukan sekadar warisan, tetapi nafas kehidupan yang menyatu dengan gerak langkah masyarakatnya,” katanya.

Bupati Gatut juga mengajak seluruh masyarakat Tulungagung untuk tidak hanya menjadi penonton, tetapi juga pelaku dan penjaga tradisi. Karena budaya yang hidup adalah budaya yang terus kita rawat bersama, diwariskan dengan cinta, dan dijalani dengan kesadaran. [wed.fen]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru