Pemprov Jatim, Bhirawa.
Pembuangan air limbah yang tidak sesuai baku mutu masih saja terjadi, salah satunya PT DYS yang berada di daerah Driyorejo Gresik. Untuk itu, Tim Patroli Air Terpadu Provinsi Jatim mengambil sampel air saluran pembuangan limbah milik PT DYS.
Koordinator Tim Patroli Air Terpadu Provinsi Jatim yang juga Direktur NGO Konsorsium Lingkungan Hidup, Imam Rochani mengatakan, kalau sudah tiga kali hasil laboratorium sampel pembuangan limbah PT DYS ternyata tidak memenuhi baku mutu.
“Kami mengambil kembali sampel air limbah perusahaan tersebut, dan karena hasil pengambilan sampel beberapa bulan lalu, hasilnya masih buruk. Maka, saya serahkan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur (DLH Provinsi Jatim) untuk bisa menyikapi adanya pelanggaran lingkungan tersebut,” kata Imam.
Selain mengambil sampel pembuangan air limbah di PT DYS, Tim Patroli Air Terpadu Provinsi Jatim juga mengambil sampel di PT DSG. “Untuk PT DSG sebenarnya sebelumnya pernah membaik, namun tadi kami mengambil juga sampel tersebut,” ujarnya,
Perwakilan DLH Provinsi Jatim menyebutkan pihaknya akan menindaklanjuti dari pengambilan sampel saat ini. Nantinya jika terbukti dari hasil laboratorium, ternyata PT DYS masih membuang limbah tidak sesuai baku mutu, maka DLH Provinsi Jatim akan mengambil tindakan terhadap perusahaan tersebut.
Sedangkan perwakilan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas, Satiwan menyampaikan, pihaknya pada bulan mendatang akan mendirikan 8 papan peringatan di empat titik bantaran sungai. Ia juga mengajak agar masyarakat peduli dengan bantaran sebagai penopang dan lingkungan sungai.
“Memanfaatkan sesuai aturan yang ada, dan tidak melakukan pelanggaran lingkungan seperti mendirikan bangunan tanpa izin, ” ujarnya.
Sebelumnya Tim Patroli Air Terpadu Provinsi Jatim melangsungkan patroli baik susur sungai maupun jalur darat, namun bedanya kali ini start dimulainya dua sisi, dari sisi hilir (Rolag Gunungsari) dan sisi hulu (Wringinanom), hingga ketemu dititik tengah (Desa Cangkir).
Patroli tidak hanya menyisir adanya outlet limbah industri, namun juga menempatkan titik pendirian papan peringatan. Selain berpatroli melalui jalur susur sungai dan jalur darat, Tim Patroli Air Terpadu Provinsi Jatim juga melangsungkan rembuk lingkungan di desa sepanjang kali pelayaran, yang berisikan sosialisasi sekaligus menampung aspirasi warga bantaran sungai serta memberikan pemberdayaan pada warga bantaran.
Sebagaimana diketahui Tim Patroli Air Terpadu Provinsi Jatim ini terdiri dari tiga NGO (Konsorsium Lingkungan Hidup, Garda Lingkungan, dan Badan Riset Urusan Sungai Nusantara (BRUIN)), Perum Jasa Tirta I, Balai Besar Wilayah Sungai Brantas, Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jatim, Satpol PP Provinsi Jatim, dan ada beberapa lainnya. [rac.dre]