28 C
Sidoarjo
Thursday, September 19, 2024
spot_img

Dikdasmen PDM Kota Surabaya Deklarasi Sekolah Sahabat

Surabaya, Bhirawa 

 Workshop Anti Kerentanan Sosial terhadap Anak dan Perempuan pada Sekolah Muhammadiyah yang digelar Pengurus Daerah Aisyiah Kota Surabaya Majelis Kesejahteraan Sosial di Smamda Tower SMA Muhammadiyah 2 Surabaya, Selasa (11/6) kemarin, juga diwarnai Deklarasi Friendship School atau Sekolah Sahabat Anak.

 Menurut Ketua Majelis Dikdasmen dan PNF PDM (Pengurus Daerah Muhammadiyah) Kota Surabaya, Ustadz H Dikky Syadqomullah MHES, bisa dilihat kini ada sekolah yang membuat anak – anak tidak nyaman. Maka Muhammadiyah menyampaikan kepada khalayak bahwa sekolah merupakan sahabat atau bisa menjadi rumah kedua. Maka ketika anak – anak sekolah seharusnya mendapatkan sahabat atau teman, tidak ada bulliying. Namun kini masih terjadi bulliying di sekolah.

”Harapannya sekolah Muhammadiyah menjadi pelopor atau menjadi sekolah garda terdepan untuk menyampaikan hal ini. Kami mempunyai motto dengan Friendship School atau Sekolah Sahabat dalam rangka persahabatan itu sangat penting. Tak sekadar ramah sebab terkadang orang ramah itu tidak memahami, tapi kalau sahabat itu pasti ramah. Kalau ramah belum tentu sahabat. Maka harapan kami dengan Friendship School ini anak anak bisa menikmati bersekolah menggembirakan, sekolah bisa menjadi rumah kedua, temannya banyak, sehingga menyenangkan,” jelas Ustadz Dikky.

Ustadz Dikky menjalaskan, terkait Friendship School ini Dikdasmen PDM Kota Surabaya mengundang, sekolah Muhammadiyah mulai dari SD – Madrasah Ibtidaiyah, SMP – Madrasah Tsanawiyah, SMA – SMK, mulai Kepala Sekolah, guru atau pendamping dan siswa sendiri. Karena moment ini bakal bersamaan dengan Fortasi (Forum Ta’aruf Siswa) atau MOS. Maka disampaikan kepada para siswa kalau menggelar Fortasi harus bersahabat sehingga para siswa ini menjadi senang, tidak ada intimidasi dan bullying. Sehingga anak – anak bisa menjadi Duta Friendship School dan ketika anak – anak sudah memahami tugas sebagai Duta Frienship School maka pihak guru tinggal mengawasi saja. Bila selama ini perannya hanya pada guru, maka ke depan anak – anak juga terlibat dalam Friendship School ini.

Berita Terkait :  Komisi E DPRD Jatim Kritisi Penghapusan Jurusan di SMA oleh Mendikbudristek

 Sementara itu, Anggota Majelis Kesejahteraan Sosial Pengurus Daerah Aisyiah (PDA) Kota Surabaya, Ustadzah Zhurotul Farida SAg, Workshop Anti Kerentanan Sosial terhadap Anak dan Perempuan pada Sekolah Muhammadiyah se Surabaya ini, harapannya agar anak – anak sehat, ramah dan bisa bersahabat dengan temannya, tak terjadi bullying dan perundungan. 

 ”Kami berharap anak – anak luar biasa ini yang menjadi karakter bagi Sekolah Muhammadiyah,  sebelum menggelar workshop ini telah disebarkan kuisioner kepada siswa SMP dan SMA, serta telah berkerjasama dengan DP3 PPKB (Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana) untuk mengadakan event ini agar bisa mendampingi putra – putri Sekolah Muhammadiyah se Surabaya bersama guru pendamping di sekolah masing – masing,” kata Ustadzah Farida.

 Sedangkan salah satu narasumber, Ketua Dakwah Lembaga Komunitas (LDK) Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah, Ustadz Muhammad Arifin SAg MAg ketika ditemui usai memberikan paparan menjelaskan, dirinya sangat senang bisa memberikan sosialisasi dihadapan para kepala sekolah, guru, murid dan para orang tua murid terkait Marilah Bijaksana Menggunakan Media Sosial (Medsos) dan Bahaya Narkotika.

 Ustadz Arifin menjelaskan dalam paparan dengan menunjukkan fakta – fakta yang terjadi di lapangan, bahwa yang saya paparkan itu tadi bukan narasi atau cerita tetapi semuanya merupakan fakta yang sangat berbahaya dalam berMedsos. Dan Kedua saya menyampaikan bahaya penyalahgunaan Narkotika yang sangat mengerikan. Sebab Narkoba itu ibarat lawan tanpa wajah, karena kita tidak bisa melihat siapa bandar, siapa pengedar, siapa sindikat. Namun tiba – tiba dalam setiap jam anak – anak meninggal antara dua hingga tiga orang. Nah, kalau dalam sehari totalnya berapa orang yang meninggal karena Narkoba?

Berita Terkait :  Percepat Proses Pembelajaran dan Adaptasi Teknologi Berbasis AI

”Angka kematian karena penyalahgunaan Narkoba ini sangat tinggi dibanding dengan kematian, misalnya karena kecelakaan, karena teroris atau kematian akibat apapun, namun kematian akibat penyalahgunaan karena Narkoba ini memang sangat tinggi,” tandasnya.

 Sementara terkait banyaknya aplikasi negatif seperti Judi Online, Ustadz Arifin meminta para guru, orang tua dan anak – anak juga harus mewaspadai, sebab dampaknya sangat berbahaya. Sebab bisa memicu kasus pembunuhan hingga kasus bunuh diri. Contohnya, ada seorang suami yang dibakar istrinya karena sang suami terlibat Judi Online, sehingga membuat sang istri marah hingga terjadi pembakaran terhadap suami sendiri.n fen

Teks : Ustadzah Wiji Lestari MPsy bersama Ustadz Muhammad Arifin, Ustadz H Dikky Syadqomullah dan Ustadzah Zhurotul Farida berfoto bersama para siswa mulai TK, SD, SMP hingga SMA sebagai Duta Friendship School.n trie diana/bhirawa

Teks : Narasumber Ustadzah Wiji Lestari MPsy dan narasumber Ustadz Muhammad Arifin dengan moderator Ustadzah Maria Elen Vironika MPd ketika menjawab pertanyaan dari para peserta workshop.n trie diana/bhirawa

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru

spot_imgspot_imgspot_img