Kota Malang, Bhirawa
Prosesi Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PK2MABA) atau Raja Brawijaya 2025, di gelar Senin 11/8 kemarin, Tahun ini 17.133 Maba mengikuti pelaksanaannya secara Hybrid, yakni menggabungkan format luring dan daring untuk menjangkau seluruh mahasiswa baru secara aman dan efektif.
Pengaturan terhadap sedikitnya 6.000 Maba ini diupayakan dalam kegiatan di tiga venue utama kampus, yakni Samantha Krida, Sport Center Pertamina, dan Auditorium, sementara lebih dari 11,000 lainnya berpartisipasi secara daring dari tempat mereka masing-masing.
Upacara berlangsung meriah, dengan serangkaian acara mulai sambutan, pemutaran teaser, kedatangan simbol Trisula, penyerahan Trisula kepada Ketua Pelaksana, doa bersama, Mars Brawijaya, dan pelepasan pimpinan serta atraksi paramotor dari personel TNI AU.
Para mahasiswa baru melakukan penggunaan bahasa isyarat secara bersama-sama, agar semua sivitas aware terhadap inklusivitas, dimana seperti tahun-tahun sebelum kali ini ada sebanyak 51 mahasiswa difabel yang diterima sesuai dengan persyaratan masing-masing fakultasnya.
Selebrasi, flashmob jingle RAJA Brawijaya, serta mobilisasi mahasiswa baru menuju kegiatan berikutnya, menjadi momen yang tudak kalah meriah.
Ketua Pelaksana Raja Brawijaya 2025 Amelia Rizky Ramadhan, mengemukakan, bahwa digitalisasi menjadi wajah utama PK2MABA tahun ini. “Penugasan yang diberikan lebih banyak berbasis digital dan paperless. Kami membangun Integrated System Reja Brawijaya, website internal untuk memantau progres kerja, notulensi, hingga absensi berbasis QR Code, yang kesemuanya kami rancang agar koordinasi lebih efektif dan efisien,” ujar Mahasiswi FIA angkatan 2023 ini.
Sementara Rektor UB Prof. Widodo, S.Si., M.Si., Ph.D.Med.Sc. menyampaikan, penggabungan format luring dan daring dalam PK2MABA kali ini salah satunya juga dalam upaya menjaga ketertiban lalu lintas, khususnya di kawasan Jalan Veteran kota Malang.
“Skema ini dilakukan, agar suasana lebih kondusif, arus lalu lintas tidak terganggu dengan banyaknya MABA yang hadir serentak pada tahun-tahun sebelumnya,”ujar Widodo.
Rektor menyampaikan,, digitalisasi ini berarti transformasi dari pelajar menjadi insan dewasa yang mandiri, independen, dan siap menghadapi perubahan zaman. “Kami tekankan pentingnya penguasaan keterampilan digital, termasuk artificial intelligence (AI) di berbagai bidang, sebagai bekal menghadapi era yang semakin kompetitif, serta kepedulian terhadap sustainability atau pembangunan berkelanjutan,” tegas pria asal Bojonegoro itu.
Sementara Direktur Kemahasiswaan UB Dr. Sujarwo, S.P., M.P., menambahkan, bahwa PK2MABA memiliki misi besar membentuk mahasiswa yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga berkarakter kuat.
Pihaknya ingin mahasiswa berkembang dengan kreativitas dan kemampuan terbaiknya. “Sambil tetap menjaga moralitas, Inilah bekal untuk menjadi generasi emas Indonesia di 2045,”tukasnya.
UB juga menetapkan tema khusus bagi pascasarjana yakni “Mewujudkan Cendekiawan Profesional Berintegritas dan inovatif untuk Transformasi Indonesia Emas 2045”, yang berarti menekankan pentingnya integritas dan inovasi riset untuk kemajuan bangsa. [mut.wwn]


