24 C
Sidoarjo
Friday, September 20, 2024
spot_img

Diduga Anggaran Bansos Dipotosng, Aktivis Lamongan Demo

Kab Lamongan, Bhirawa.
Gabungan Aktivis Lamongan menggelar aksi demonstrasi turun ke jalan. Pukuhan massa tersebut menyuarakan soal kacaunya bantuan sosial (Bansos). Ada tiga hal yang menjadi sorotan para aktivis pada penyaluran bansos di Lamongan.

Pertama yaitu tidak memiliki kwalitas gizi standart, perlunya revisi pembentukan Kelompok masyarakat dan dugaan pemotongan anggaran kepada penerima bansos. Kehadiran para aktivis ke gedung wakil Rakyatnya DPRD meminta dan mendorong dengan tegas para wakil rakyatnya untuk memanggil Dinas Sosial Lamongan.

“Tentunya kami menginginkan agar segera merevisi pembentukan Kelompok Masyarakat (Pokmas) Bantuan Sosial (Bansos) makanan lansia tunggal dan disabilitas. Selain itu juga menuntut agar bantuan tersebut memiliki kwalitas gizi standart,” ujar Koordinator aksi Sumantri, Senin (15/7).

Selain itu, Ia meminta pihak Legislatif mendalami adanya dugaan pemotongan anggaran dalam bantuan yang disalurkan kepada ribuan KPM di Lamongan tersebut. “Kami menduga adanya pemotongan anggaran bansos lansia tunggal dan disabilitas senilai 3 ribu rupiah per makanan, ” tegasnya.

Wakil Ketua DPRD Lamongan, Husnul Aqib dan Darwoto menemui puluhan massa. Didepan pengunjuk rasa, Husnul Aqib menyampaikan akan menindaklanjuti tuntutan tersebut dengan memanggil dinas terkait.

“Karena kami wakil rakyat, maka selayaknya tuntutan ini akan kita tindaklanjuti dengan melihat dinas mana yang akan kita panggil. Nanti kita kabarkan hasilnya. Karena tuntutan ini adalah prioritas untuk diperhatikan dan dilaksanakan, ” ungkap Husnul Aqib saat menemui pengunjuk rasa.

Berita Terkait :  DPRD - Bupati Mojokerto Tandatangani KUA dan PPAS TA

Seperti pemberitaan sebelumnya, bantuan permakanan dua kali sehari berupa nasi, sayur, lauk hewani/ nabati untuk lansia tunggal dan penyandang disabilitas tunggal di Lamongan diduga tak layak konsumsi.

Hal itu diperlihatkan dalam video berdurasi 35 menit yang sempat beredar di media sosial (Medsos) yang menampilkan seorang penerima manfaat berinisial SM dari Kecamatan Babat yang nampak mengeluh lantaran nasi yang diterimanya dalam keadaan setengah matang. “Saya itu memang yang menerima. Pokoknya tiap hari saya dikasih dua porsi pagi dan siang. Namun nasinya setengah matang kayak gitu dan basi pula,” kata SM.

Dalam video itu, penerima manfaat juga sempat ditanya oleh seseorang soal apakah nasi itu akan dimakan, dan kemudian dijawab “Ora doyan (tidak mau) mas”.

Tak hanya dalam audensi sebelumnya, Ketua Komisi A DPRD Kabupaten Lamongan, Hamzah Fansyuri, menekankan penyaluran bantuan lansia tunggal dan penyandang disabilitas tersebut harus tepat sasaran. Dia juga menekankan agar penyaluran bantuan PKH dari kementerian sosial RI itu harus diawasi oleh semua pihak.

“Bansos harus tepat sasaran, jangan sampai ada orang yang layak mendapatkan bantuan itu justru tidak mendapatkan, sementara yang tidak layak malah dapat bantuan tersebut,” ucap Hamzah usai audiensi bersama Dinas Sosial Lamongan beserta Gabungan Aktivis Perubahan Lamongan.[aha,yit.wwn]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru

spot_imgspot_imgspot_img