Lamongan, Bhirawa.
Pemerintah Kabupaten Lamongan mencatat sejumlah bahan pokok mengalami tren penurunan harga di pasar tradisional. Pantauan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Lamongan melalui kegiatan monitoring harga dan stok pangan bahan pokok yang mengalami penurunan diantaranya cabai merah besar dari kisaran harga Rp 27 ribu sampai Rp 30 ribu menjadi Rp 25 ribu sampai Rp 30 ribu, cabai rawit dari Rp 28 ribu sampai 30 ribu menjadi Rp 28 ribu sampai 30 ribu, bawang merah dari Rp 25 ribu menjadi Rp 23 ribu.
Tidak hanya itu, harga sayur mayur juga berangsur-angsur turun seperti kubis dari kisaran Rp 8 ribu – Rp 12 ribu menjadi Rp 8 ribu – Rp 9 ribu, kentang dari Rp 23 Ribu – Rp 24 ribu menjadi Rp 22 ribu – Rp 23 ribu, tomat turun harga seribu menjadi Rp 5 ribu, wortel dari Rp 17 ribu menjadi Rp 15 ribu, begitu juga dengan yang lain.
“Sejumlah komoditas yang cenderung mengalami penurunan harga seperti cabai, bawang, dan sayuran. Tidak ada harga komoditas yang naik secara signifikan. Namun komoditas daging harus diwaspadai karena bobot konsumsinya tinggi,” ujar Kepala DKPP Moch. Wahyudi, Selasa (9/7).
Sementara itu, Harga bawang putih stabil di Rp 35.000, kelapa stabil di harga Rp 10.000, beras medium bulog Rp 11.000. Harga beras premium berkisar antara Rp 13.000 – Rp 16.000, beras medium berkisar antara Rp 12.000 – Rp 13.000, gula pasir berkisar antara Rp 16.500 – Rp 17.000, minyak goreng Rp 16.000 – Rp 17.000 per liter.
Selain itu, harga daging sapi murni berkisar antara Rp 110 ribu sampai Rp 115 ribu, daging ayam boiler berkisar Rp 36 ribu sampai Rp 38 ribu, telur ayam ras berkisar Rp 26 ribu sampai Rp 27 ribu, serta harga ikan segar juga stabil.
Monitoring tersebut dilakukan secara periodik setiap bulan di Pasar Sidoharjo, Pasar Desa Sukodadi, Pasar Desa Lembung, Pasar Desa Sekaran, Pasar Blimbing, Pasar Desa Sumberdadi, Pasar Desa Sendangrejo Ngimbang, Pasar Babat, dan Pasar Agrobis Semando.
Wahyudi menambahkan, tim ketahanan pangan dari DKPP Lamongan juga melakukan monitoring keamanan pangan. Dengan diujinya bahan pangan di pasaran diharapkan pangan yang beredar layak dan aman untuk dikonsumsi masyarakat.
“Stok komoditas pangan di pasar masih aman. Selain melakukan monitoring harga dan pasokan, petugas dari DKPP juga melakukan monitoring kondisi keamanan pangan pada beberapa komoditas pangan seperti ijin edar pada beras kemasan yang dijual di pasar serta akan melakukan uji sampel pada sayur dan buah untuk di uji pestisida maupun formalin,” ucapnya.[aha.yit.ca]